BJB Optimistis Sambut 2015
A
A
A
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Bank BJB) terus berupaya meningkatkan kinerja bisnisnya dalam menghadapi tantangan besar pada 2015 mendatang.
Terlebih, di tahun tersebut, Asean Economy Community (AEC) akan bergulir. Meskipun pem berlakuan AEC bagi sektor perbankan baru dimulai 2020, namun Bank BJB tetap akan berusaha memanfaatkan pasar bebas di kawasan Asean tersebut. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB Zaenal Aripin mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan ber bagai peluang pada 2015.
Salah satu yang dibidik adalah pem bangunan infrastruktur yang kini digalakan Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. “Tantangan BPD di 2015 cukup berat. Namun peluang me raup laba juga cukup besar karena pemerintahan Jokowi fokus pada sektor infrastruktur. Kebijakan yang dapat meng untungkan BPD, khususnya potensi pendapatan dari infrastruktur.
Pengalihan sub sidi BBM (bahan bakar minyak) kepada infrastruktur akan ditangkap oleh BJB,” tuturnya kepada KORAN SINDO da lam acara Media Gathering di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/12) lalu. Dia berharap, kinerja perbankan terus membaik dengan perkiraan rata-rata laba perbankan di kisaran 10%-13%.
Menghadapi 2015, kata dia, Bank BJB fokus pada pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan dengan memperkokoh fundamental bank untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Pada kesempatan yang sama, Direktur Komersil Bank BJB Ahmad Irfan menambahkan, pihaknya kini terlibat dalam sejumlah proyek sindikasi perbankan.
Total nilai kredit infrastruktur yang dikuucurkan lembaga perbankan BUMD Jabar itu mencapai Rp 2 triliun. “Angka itu sekitar 5% total kredit kami,” sebutnya.
Fauzan
Terlebih, di tahun tersebut, Asean Economy Community (AEC) akan bergulir. Meskipun pem berlakuan AEC bagi sektor perbankan baru dimulai 2020, namun Bank BJB tetap akan berusaha memanfaatkan pasar bebas di kawasan Asean tersebut. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB Zaenal Aripin mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan ber bagai peluang pada 2015.
Salah satu yang dibidik adalah pem bangunan infrastruktur yang kini digalakan Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. “Tantangan BPD di 2015 cukup berat. Namun peluang me raup laba juga cukup besar karena pemerintahan Jokowi fokus pada sektor infrastruktur. Kebijakan yang dapat meng untungkan BPD, khususnya potensi pendapatan dari infrastruktur.
Pengalihan sub sidi BBM (bahan bakar minyak) kepada infrastruktur akan ditangkap oleh BJB,” tuturnya kepada KORAN SINDO da lam acara Media Gathering di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/12) lalu. Dia berharap, kinerja perbankan terus membaik dengan perkiraan rata-rata laba perbankan di kisaran 10%-13%.
Menghadapi 2015, kata dia, Bank BJB fokus pada pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan dengan memperkokoh fundamental bank untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Pada kesempatan yang sama, Direktur Komersil Bank BJB Ahmad Irfan menambahkan, pihaknya kini terlibat dalam sejumlah proyek sindikasi perbankan.
Total nilai kredit infrastruktur yang dikuucurkan lembaga perbankan BUMD Jabar itu mencapai Rp 2 triliun. “Angka itu sekitar 5% total kredit kami,” sebutnya.
Fauzan
(ftr)