Kejahatan Jalanan di Semarang Meresahkan

Minggu, 07 Desember 2014 - 19:02 WIB
Kejahatan Jalanan di Semarang Meresahkan
Kejahatan Jalanan di Semarang Meresahkan
A A A
SEMARANG - Kejahatan jalanan di Kota Semarang perlu diwaspadai warga. Kejahatan ini biasanya terjadi di malam hari atau dini hari.

Jenis kejahatannya beragam, mulai jambret hingga perampokan sepeda motor. Korbannya kerap dilukai, dipukul tangan kosong maupun senjata tajam.

Setidaknya, hingga akhir pekan ini ada dua sepeda motor dirampok di jalan. Korbannya melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Korban berharap polisi sanggup menangkap para pelakunya.

Korban pertama, Kirun (17), warga Jalan Condorejo RT3/RW11, Genuk, Kota Semarang. Pada Minggu (7/12/2014) sekira pukul 03.00, Kirun dikeroyok saat melintas di Jalan Kompol Maksum Semarang.

Pelakunya lebih dari 10 orang. Mereka memukuli dan membacok korban. Korban saat itu mengendarai motor Yamaha Jupiter Z warna biru K 2101 PF. Motor itu milik temannya, Darwoto, warga Grobogan.

"Tidak tahu alasannya mengadang saya. Tiba-tiba mengeroyok. Dompet dan HP saya juga dirampas," kata dia saat melapor.

Insiden serupa menimpa Sarno (36), warga Desa Muncar RT1/RW11, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Pada Kamis (4/12/2014) sekitar pukul 17.00, dia dirampok di Jalan Majapahit Kota Semarang, sebelum terowongan tol.

Korban mengendarai Suzuki Satria FU warna biru putih AD 6306 US. Tiba-tiba empat pria berboncengan dua sepeda motor memepetnya dan memberhentikan.

"Saya berhenti, motor saya langsung dirampas," ungkap Sarno. Ia melapor di Polrestabes Semarang, Sabtu (6/12/2014) sore.

Dikeroyok
Insiden pengeroyokan juga menima Reza Japar Shidiq (20), warga RT1/RW1 Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Ia mengadu ke polisi. Pasalnya, pada Minggu (7/12/2014) sekitar pukul 01.00 di sekitar mini market di Semarang Tengah, dikeroyok belasan pemuda. Ia mengenal salah satunya berinisial T (20).

Insiden ini diduga persoalan asmara. Karena saat itu korban bersama saksi Widia Sheila Rahmanita (17), seorang mahasiswi.

Terlapor saat itu sudah menunggu di sekitar minimarket, menemui saksi yang saat itu bersama korban, menanyakan apakah berpacaran atau tidak.

"Tiba-tiba saya dikeroyok pelaku dan teman-temannya. Dipukuli dan ditendang," kata Reza.

Akibat pengeroyokan itu, korban menderita luka sobek di pelipis kiri, hidung memar dan kepala pusing. Ia melapor ke polisi, Minggu (7/12/2014) pukul 06.00.

Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Semarang Kompol Willer Napitupulu menyebut, semua laporan yang masuk tentu ditindaklanjuti dengan penyelidikan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8117 seconds (0.1#10.140)