Bayi Cantik Dibuang di Samping Rumah
A
A
A
KAJEN - Tangis bayi memecah di keheningan subuh dan menggegerkan warga RT 1/RW III Desa Capgawen Utara, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, pagi kemarin.
Bayi berkelamin perempuan itu menangis karena ditinggalkan oleh orang tuanya di samping rumah warga bernama Khusnul Khotimah, 19. “Habis subuhan, kok tahutahu ada suara bayi nangis. Ternyata memang ada bayi dibalut selendang di samping rumah,” ucapnya kemarin.
Khusnul langsung mengambil bayi itu dan berusaha menenangkannya. Setelah tangisannya sedikit reda, bayi itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pekajangan Pekalongan. “Khawatir bayi itu kenapa- napa, jadi langsung saya bawa ke RSI ini,” ujar Khusnul. Menurut Khusnul, beberapa warga yang selesai melaksanakan salat subuh di masjid mengaku melihat seorang wanita menggunakan cadar beranjak dari rumah Khusnul Khotimah.
Saat ditegur warga sekitar, wanita tersebut malah kabur. “Kata warga wanita itu kabur dengan membonceng sebuah sepeda motor bersama seorang lelaki. Warga tidak ada yang kenal. Sebab, wanitanya pakai cadar,” ungkapnya. Bayi itu kini dalam perawatan intensif RSI Pekajangan Pekalongan. Bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut mempunyai berat badan 2,4 kilogram (kg) dengan panjang 48 cm.
Dilihat dari kondisi saat ditemukan, bayi sudah beberapa hari lahir dan saat kelahiran ditangani oleh bidan. “Bayi ini saat proses persalinan ditangani minimal oleh bidan, bukan dukun bayi. Itu bisa dilihat dari kerapian tali pusarnya,” ujar salah satu petugas medis yang enggan disebut namanya saat menangani sang bayi. Petugas RSI Pekajangan lainnya, Mirza Hariyadi, mengungkapkan, untuk sementara bayi tak berdosa itu akan dirawat di rumah sakit setempat.
“Selanjutnya akan berkoordinasi dengan dinas terkait, kalau mungkin ada warga yang ingin mengadopsinya,” ujarnya. Petugas Satreskrim Polres Pekalongan masih melakukan pendalaman kasus tersebut untuk mengetahui siapa ibu yang tega menelantarkan bayi itu.
“Kami identifikasi bayi dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk melakukan pencarian ibu yang tega membuang anaknya itu,” kata Kasatreskrim Polres Pekalongan AKP Sukirwanta.
Prahayuda febrianto
Bayi berkelamin perempuan itu menangis karena ditinggalkan oleh orang tuanya di samping rumah warga bernama Khusnul Khotimah, 19. “Habis subuhan, kok tahutahu ada suara bayi nangis. Ternyata memang ada bayi dibalut selendang di samping rumah,” ucapnya kemarin.
Khusnul langsung mengambil bayi itu dan berusaha menenangkannya. Setelah tangisannya sedikit reda, bayi itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pekajangan Pekalongan. “Khawatir bayi itu kenapa- napa, jadi langsung saya bawa ke RSI ini,” ujar Khusnul. Menurut Khusnul, beberapa warga yang selesai melaksanakan salat subuh di masjid mengaku melihat seorang wanita menggunakan cadar beranjak dari rumah Khusnul Khotimah.
Saat ditegur warga sekitar, wanita tersebut malah kabur. “Kata warga wanita itu kabur dengan membonceng sebuah sepeda motor bersama seorang lelaki. Warga tidak ada yang kenal. Sebab, wanitanya pakai cadar,” ungkapnya. Bayi itu kini dalam perawatan intensif RSI Pekajangan Pekalongan. Bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut mempunyai berat badan 2,4 kilogram (kg) dengan panjang 48 cm.
Dilihat dari kondisi saat ditemukan, bayi sudah beberapa hari lahir dan saat kelahiran ditangani oleh bidan. “Bayi ini saat proses persalinan ditangani minimal oleh bidan, bukan dukun bayi. Itu bisa dilihat dari kerapian tali pusarnya,” ujar salah satu petugas medis yang enggan disebut namanya saat menangani sang bayi. Petugas RSI Pekajangan lainnya, Mirza Hariyadi, mengungkapkan, untuk sementara bayi tak berdosa itu akan dirawat di rumah sakit setempat.
“Selanjutnya akan berkoordinasi dengan dinas terkait, kalau mungkin ada warga yang ingin mengadopsinya,” ujarnya. Petugas Satreskrim Polres Pekalongan masih melakukan pendalaman kasus tersebut untuk mengetahui siapa ibu yang tega menelantarkan bayi itu.
“Kami identifikasi bayi dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk melakukan pencarian ibu yang tega membuang anaknya itu,” kata Kasatreskrim Polres Pekalongan AKP Sukirwanta.
Prahayuda febrianto
(ars)