Pertamina Optimistis Jadi Leader di MEA 2015
A
A
A
SEMARANG - Jelang bergulirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, PT Pertamina menyatakan siap menghadapi gempuran berbagai produk dari asing.
Bahkan, perusahaan yang bergelut di usaha minyak dan gas bumi ini optimistis akan menjadi leader dalam persaingan penjualan bahan bakar dan berbagai produk unggulan lainnya. Hal itu ditegaskan General Manager Marketing Operation Regional IV PT Pertamina Jateng- DIY Subagyo Hari Moeljanto saat membuka acara gathering bersama awak media di Kuta, Bali beberapa waktu lalu.
“MEA 2015 akan menjadi peluang dan tantangan. Tapi yang jelas, kami optimistis akan menjadi market leader dalam pertarungan global itu,” kata dia. Pihaknya mengaku akan menjadikan MEA 2015 sebagai pemacu untuk perbaikan PT Pertamina. Selain meningkatkan produk agar selevel dengan pesaing luar negeri, pihaknya juga akan lebih bersaing dari sisi harga.
“Ini tantangan kami, bagaimana menjadikan produk Pertamina selevel dengan produk asing dan harganya juga ikut bersaing,” katanya. Lebih lanjut Subagyo mengatakan, selain upaya pihaknya untuk mampu menjadi pemimpin dalam persaingan global tersebut, peran masyarakat Indonesia juga sangat vital.
Kecintaan masyarakat terhadap produkproduk buatan dalam negeri harus terus ditingkatkan. “Ini yang harus terus kita kawal, yakni membuat masyarakat Indonesia semakin cinta terhadap produk dalam negeri. Ini penting karena jika produk Pertamina yang diminati, hasilnya juga akan dikembalikan kepada masyarakat. Tapi kalau masyarakat lebih memilih produk-produk dari asing, maka tidak ada pemasukan bagi negara,” katanya.
Subagyo menambahkan, jika Pertamina sudah memiliki nilai plus dibanding perusahaan lainnya. Sebab, Pertamina sudah go international dan sudah memiliki pangsa pasar di 26 negara di dunia. “Produk kami sudah dipasarkan ke 26 negara di dunia. Itu kekuatan kami untuk menjadi leader di MEA 2045. Dibanding perusahaan lain, kami yakin Pertamina akan lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Manager Region Domestik Gas Jateng DIY Cornelius Damar Sasongko mengatakan, Pertamina akan segera membangun 150 buah SPBG di seluruh SPBU di Indonesia. Hal itu juga demi menghadapi persaingan penjualan gas oleh pihak lain.
“MEA 2015 membuat keterbukaan asing dalam usaha gas di Indonesia. Beberapa waktu lalu pun sudah ada beberapa perusahaan gas yang merambah Indonesia. Ini harus diantisipasi dan kami harus siap. Berbagai upaya akan kami lakukan termasuk perbaikan di bidang pelayanan kepada masyarakat di bidang penjualan gas,” kata dia.
Andika Prabowoo
Bahkan, perusahaan yang bergelut di usaha minyak dan gas bumi ini optimistis akan menjadi leader dalam persaingan penjualan bahan bakar dan berbagai produk unggulan lainnya. Hal itu ditegaskan General Manager Marketing Operation Regional IV PT Pertamina Jateng- DIY Subagyo Hari Moeljanto saat membuka acara gathering bersama awak media di Kuta, Bali beberapa waktu lalu.
“MEA 2015 akan menjadi peluang dan tantangan. Tapi yang jelas, kami optimistis akan menjadi market leader dalam pertarungan global itu,” kata dia. Pihaknya mengaku akan menjadikan MEA 2015 sebagai pemacu untuk perbaikan PT Pertamina. Selain meningkatkan produk agar selevel dengan pesaing luar negeri, pihaknya juga akan lebih bersaing dari sisi harga.
“Ini tantangan kami, bagaimana menjadikan produk Pertamina selevel dengan produk asing dan harganya juga ikut bersaing,” katanya. Lebih lanjut Subagyo mengatakan, selain upaya pihaknya untuk mampu menjadi pemimpin dalam persaingan global tersebut, peran masyarakat Indonesia juga sangat vital.
Kecintaan masyarakat terhadap produkproduk buatan dalam negeri harus terus ditingkatkan. “Ini yang harus terus kita kawal, yakni membuat masyarakat Indonesia semakin cinta terhadap produk dalam negeri. Ini penting karena jika produk Pertamina yang diminati, hasilnya juga akan dikembalikan kepada masyarakat. Tapi kalau masyarakat lebih memilih produk-produk dari asing, maka tidak ada pemasukan bagi negara,” katanya.
Subagyo menambahkan, jika Pertamina sudah memiliki nilai plus dibanding perusahaan lainnya. Sebab, Pertamina sudah go international dan sudah memiliki pangsa pasar di 26 negara di dunia. “Produk kami sudah dipasarkan ke 26 negara di dunia. Itu kekuatan kami untuk menjadi leader di MEA 2045. Dibanding perusahaan lain, kami yakin Pertamina akan lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Manager Region Domestik Gas Jateng DIY Cornelius Damar Sasongko mengatakan, Pertamina akan segera membangun 150 buah SPBG di seluruh SPBU di Indonesia. Hal itu juga demi menghadapi persaingan penjualan gas oleh pihak lain.
“MEA 2015 membuat keterbukaan asing dalam usaha gas di Indonesia. Beberapa waktu lalu pun sudah ada beberapa perusahaan gas yang merambah Indonesia. Ini harus diantisipasi dan kami harus siap. Berbagai upaya akan kami lakukan termasuk perbaikan di bidang pelayanan kepada masyarakat di bidang penjualan gas,” kata dia.
Andika Prabowoo
(ftr)