Warga dan Mahasiswa Tolak Hasil Autopsi Jenazah Ari
A
A
A
MAKASSAR - Puluhan warga Pampang dan mahasiswa yang tergabung Gerakan Nasional Pasal 33 Sulawesi Selatan melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Polrestabes Makassar, Sabtu siang ini.
Mereka menolak hasil autopsi yang dilakukan dari pihak kepolisian dan Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Hal ini lantaran pihak kepolisian yang melakukan autopsi tanpa sepengetahuan dari pihak keluarga alm Muhammad Arief alias Ari.
Aksi unjuk rasa ini mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian yang saat itu mengamankan aksi unjuk rasa bentrok di kampus Universitas Muslim Indonesia sehingga menewaskan salah seorang warga yang bernama Ari.
Di mana dalam kejadian itu korban ikut melakukan aksi penolakan namun aksi tersebut berujung bentrok antara mahasiswa dan polisi.
Diduga korban terkena tembakan gas air mata dan tertabrak mobil taktis polisi sehingga korban langsung tewas dengan kondisi berlumuran darah.
Sementara itu aksi ini dilanjutkan tabur bunga di keranda mayat di depan kantor Polrestabes Makassar sebagai bentuk matinya rasa keadilan di Indonesia.
“Kami menolak hasil autopsi karena tidak memberi tahu kepada orangtua Ari dan akan melaporkan ke Komnas HAM, Kompolnas dan DPR, “ kata M Asrul Koordinator Lapangan, Sabtu (29/11/2014).
Mereka menolak hasil autopsi yang dilakukan dari pihak kepolisian dan Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Hal ini lantaran pihak kepolisian yang melakukan autopsi tanpa sepengetahuan dari pihak keluarga alm Muhammad Arief alias Ari.
Aksi unjuk rasa ini mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian yang saat itu mengamankan aksi unjuk rasa bentrok di kampus Universitas Muslim Indonesia sehingga menewaskan salah seorang warga yang bernama Ari.
Di mana dalam kejadian itu korban ikut melakukan aksi penolakan namun aksi tersebut berujung bentrok antara mahasiswa dan polisi.
Diduga korban terkena tembakan gas air mata dan tertabrak mobil taktis polisi sehingga korban langsung tewas dengan kondisi berlumuran darah.
Sementara itu aksi ini dilanjutkan tabur bunga di keranda mayat di depan kantor Polrestabes Makassar sebagai bentuk matinya rasa keadilan di Indonesia.
“Kami menolak hasil autopsi karena tidak memberi tahu kepada orangtua Ari dan akan melaporkan ke Komnas HAM, Kompolnas dan DPR, “ kata M Asrul Koordinator Lapangan, Sabtu (29/11/2014).
(sms)