Pengunjung Akan Dibatasi
A
A
A
MEDAN - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan berencana menertibkan pengunjung dan para tamu rumah sakit. Setiap keluarga pasien dan tamu yang berkunjung akan diberikan tanda pengenal.
Pihak RS mengatakan, penertiban ini dilakukan agar pasien lebih tenang selama mendapatkan layanan kesehatan. Ini merupakan bagian pelayanan RSUD dr Pirngadi Medan. Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi Lubis, mengungkapkan, rencana penertiban ini dibuat agar pasien lebih tenang selama mendapatkan layanan kesehatan.
Selama ini, kata dia, pasien yang seharusnya butuh istirahat, sering terganggu dengan banyaknya tamu yang berkunjung, walaupun saat itu sudah bukan lagi jam besuk pasien. Selain itu, penjaga pasien dari keluarga pun kadang lebih banyak dari jumlah pasien. “Kami akan tertibkan kunjungan- kunjungan ini. Sebab, pasien yang dirawat inap harusnya mendapatkan istirahat total tanpa gangguan,” ujarnya, kemarin.
Edwin menargetkan penertiban ini akan selesai sebelum 2015. Langkah awal yang dilakukan dengan memberi tanda pengenal. Jadi nantinya, pengunjung dan keluarga pasien yang datang harus memakai tanda pengenal. “Langkah ini dilakukan agar pembenahan bisa dilakukan lebih baik lagi, sehingga rumah sakit ini bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi,” kata dia.
Menurutnya, hingga kini manajemen rumah sakit berpelat merah ini terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan. Namun, sambungnya, pembenahan ini tidak bisa dilakukan dengan sekejap mata. Edwin meminta masyarakat bersabar dalam proses pembenahan ini.
Salah seorang pengunjung rumah sakit, Ijah, 40, menyambut baik rencana RSUD dr Pirngadi Medan melakukan penertiban ini. Lantaran menurut Ijah, rumah sakit-rumah sakit di luar negeri juga menerapkan sistem ini. Jadi, pasien rawat inap memang benar-benar mendapatkan pelayanan terbaik. Namun, sebelum diterapkan, sebaiknya manajemen rumah sakit mengevaluasi terlebih dahulu terkait kinerja perawatnya.
Sebab, dengan dibatasinya jumlah penjaga pasien dari keluarga, pasien harus mendapatkan perhatian ekstra dari perawat. “Jadi, tidak ada lagi keluarga yang mengurus pasien, tapi kembali ke tugas semula, perawat yang mengurus pasien di rumah sakit,” ucapnya.
Siti Amelia
Pihak RS mengatakan, penertiban ini dilakukan agar pasien lebih tenang selama mendapatkan layanan kesehatan. Ini merupakan bagian pelayanan RSUD dr Pirngadi Medan. Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi Lubis, mengungkapkan, rencana penertiban ini dibuat agar pasien lebih tenang selama mendapatkan layanan kesehatan.
Selama ini, kata dia, pasien yang seharusnya butuh istirahat, sering terganggu dengan banyaknya tamu yang berkunjung, walaupun saat itu sudah bukan lagi jam besuk pasien. Selain itu, penjaga pasien dari keluarga pun kadang lebih banyak dari jumlah pasien. “Kami akan tertibkan kunjungan- kunjungan ini. Sebab, pasien yang dirawat inap harusnya mendapatkan istirahat total tanpa gangguan,” ujarnya, kemarin.
Edwin menargetkan penertiban ini akan selesai sebelum 2015. Langkah awal yang dilakukan dengan memberi tanda pengenal. Jadi nantinya, pengunjung dan keluarga pasien yang datang harus memakai tanda pengenal. “Langkah ini dilakukan agar pembenahan bisa dilakukan lebih baik lagi, sehingga rumah sakit ini bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi,” kata dia.
Menurutnya, hingga kini manajemen rumah sakit berpelat merah ini terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan. Namun, sambungnya, pembenahan ini tidak bisa dilakukan dengan sekejap mata. Edwin meminta masyarakat bersabar dalam proses pembenahan ini.
Salah seorang pengunjung rumah sakit, Ijah, 40, menyambut baik rencana RSUD dr Pirngadi Medan melakukan penertiban ini. Lantaran menurut Ijah, rumah sakit-rumah sakit di luar negeri juga menerapkan sistem ini. Jadi, pasien rawat inap memang benar-benar mendapatkan pelayanan terbaik. Namun, sebelum diterapkan, sebaiknya manajemen rumah sakit mengevaluasi terlebih dahulu terkait kinerja perawatnya.
Sebab, dengan dibatasinya jumlah penjaga pasien dari keluarga, pasien harus mendapatkan perhatian ekstra dari perawat. “Jadi, tidak ada lagi keluarga yang mengurus pasien, tapi kembali ke tugas semula, perawat yang mengurus pasien di rumah sakit,” ucapnya.
Siti Amelia
(ftr)