Kebun Raya Kuningan Dibuka Awal 2015
A
A
A
KUNINGAN - Kebun Raya Kuningan (KRK) yang terletak di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, rencananya akan dilaunching oleh Pemkab Kuningan, awal tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Kuningan Acep Purnama saat menerima kunjungan redaksi KORAN SINDO JABAR di ruang kerjanya, kemarin. KRK yang berada di kaki Gunung Ciremai memiliki luas lahan 153 hektare, hingga kini masih dalam proses penataan dan pembangunan akses jalan menuju pintu gerbang utama dan direncanakan rampung pengerjaannya tahun ini.
“Kebun Raya Kuningan ini di desain mempunyai sembilan zona koleksi tanaman baik endemik yang tumbuh di Indonesia maupun dunia. Bisa jadi kebun raya ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia,” ungkap Acep. Dijelaskan Acep, pembangunan KRK beberapa waktu lalu, pernah dikunjungi Dirjen Pemerintahan Umum (PUM) Kementerian Dalam Negeri untuk melihat progres pembangunan fisik dan akses jalan menuju ke sana.
Hasilnya, pihak dirjen merespons positif dan siap memfasilitasi pembangunan jalan hingga mengupayakan kebutuhan dananya dari APBN. “Keberadaan KRK kini menjadi proyek nasional, dan tidak masalah jika nantinya akan diambil alih oleh pusat. Jika hanya mengandalkan APBD Kuningan akan sangat sulit,” ujar Acep. Kondisi KRK saat ini, lanjut Acep, baru memiliki sekitar 20% koleksi tanaman.
Meski demikian, proses pembangunan dan penataannya akan terus berjalan secara bertahap hingga sesuai yang diinginkan. “Masih butuh waktu lama untuk bisa sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi baik dari pemerintah pusat, masyarakat dan investor untuk mewujudkan KRK seperti yang diharapkan,” harap Acep.
Acep menambahkan, pada saat pelaksanaan launching nanti, pihaknya akan mengundang para pengusaha sukses tak hanya dari Kuningan, juga nasional hingga internasional.
Mohamad Taufik
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Kuningan Acep Purnama saat menerima kunjungan redaksi KORAN SINDO JABAR di ruang kerjanya, kemarin. KRK yang berada di kaki Gunung Ciremai memiliki luas lahan 153 hektare, hingga kini masih dalam proses penataan dan pembangunan akses jalan menuju pintu gerbang utama dan direncanakan rampung pengerjaannya tahun ini.
“Kebun Raya Kuningan ini di desain mempunyai sembilan zona koleksi tanaman baik endemik yang tumbuh di Indonesia maupun dunia. Bisa jadi kebun raya ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia,” ungkap Acep. Dijelaskan Acep, pembangunan KRK beberapa waktu lalu, pernah dikunjungi Dirjen Pemerintahan Umum (PUM) Kementerian Dalam Negeri untuk melihat progres pembangunan fisik dan akses jalan menuju ke sana.
Hasilnya, pihak dirjen merespons positif dan siap memfasilitasi pembangunan jalan hingga mengupayakan kebutuhan dananya dari APBN. “Keberadaan KRK kini menjadi proyek nasional, dan tidak masalah jika nantinya akan diambil alih oleh pusat. Jika hanya mengandalkan APBD Kuningan akan sangat sulit,” ujar Acep. Kondisi KRK saat ini, lanjut Acep, baru memiliki sekitar 20% koleksi tanaman.
Meski demikian, proses pembangunan dan penataannya akan terus berjalan secara bertahap hingga sesuai yang diinginkan. “Masih butuh waktu lama untuk bisa sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi baik dari pemerintah pusat, masyarakat dan investor untuk mewujudkan KRK seperti yang diharapkan,” harap Acep.
Acep menambahkan, pada saat pelaksanaan launching nanti, pihaknya akan mengundang para pengusaha sukses tak hanya dari Kuningan, juga nasional hingga internasional.
Mohamad Taufik
(ftr)