Kompetisi Membangun Jembatan dan Gedung Digelar

Sabtu, 22 November 2014 - 08:21 WIB
Kompetisi Membangun...
Kompetisi Membangun Jembatan dan Gedung Digelar
A A A
MALANG - Sebanyak 10 finalis dari perguruan tingi negeri dan swasta (PTN dan PTS) se-Indonesia mengikuti Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetesi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) tahun 2014 di aula DOME, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kegiatan KJI dan KBGI berlangsung selama tiga hari mulai Jumat (21/11/2014)-Minggu (23/11/2014) siang.

PTN dan PTS yang masuk babak final KJI dan KBGI tahun ini antara lain dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Politeknik Negeri Malang (Polinema), ITS, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Jendral Achmad Yani-Bandung, serta dari Univeritas Syiah Kuala Banda Aceh.

Rektor UMM Muhadjir Effendy merasa bangga, UMM terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara KJI dan KBGI tahun 2014. Event semacam ini dinilai sangat bermanfaat untuk mahasiswa. Mentalitas mahasiswa akan terbangun sebagai petarung yang sejati.

“Kompetisi semacam ini bisa meningkatkan kreativitas mahasiswa dibidang bangunan sipil. Kita akan mampu bersaing dengan Negara lain, jika generasi muda bangsa ini memiliki mental petarung seperti pada finalis saat ini,” tegasnya.

Hadir pada acara pembukaan KJI dan KBGI antara lain, Rektor dan Pembantu III, UB Malang. Rektor dari PTS di Malang bersama para dosennya.

Menurut Victoriana, KJI dan KBGI menjadi ajang bergengsi di bidang teknik sipil yang diselenggarakan tahunan oleh Dirjen Dikti.

“Pilihan terhadap UMM bukan tanpa alasan. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih kepada UMM,semoga bisa mendorong kampus-kampus swasta lain lebih percaya diri menjadi tuan rumah event-event seperti ini,” ungkap Victoria.

Disebutkan, KJI dan KBGI ini merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang fasilitas pendanaannya berasal dari Ditlitabmas Kemenristek dan Dikti. Hal itudimaksudkan untuk memberikan wadah pada mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dalam bidang-bidang kreatif yang diminati.

“Semoga semangat dan kreativitas ini dapat melahirkan para ahli jembatan, ahli bangunan dan ahli-ahli lainnya yang tentunya sangat dibutuhkan negara ini,” ujar Victoriana.

Pembimbing Silas Papare Tim dari Universitas Jendral Achmad Yani-Bandung, La Ode Azan Muzahab menyatakan, kegiatan semacam ini merupakan implementasi dari ilmu yang diserap dalam bangku kuliah untuk diwujudkan dalam bidang nyata.

Dibutuhkan waktu sebulan untuk menciptkan kontruksi jembatan yang ringan tapi sangat kuat untuk menahan beban.

“Nama jembatan yang dikerjakan anak-anak di kampus, Asmat Beorpits. Kontruksi jembatan ini sangat ringan. Beratnya 1400 kg/m3. Meski kontruksi bajanya ringan tapi kokoh dan kuat. T itik kekuatannya terdapat pada sambungan gelagarnya,” terang La Ode.

Ketua penyelenggara KJI dan KBGI, Samin berharap ke depan diharapkan lahir sarjana teknik sipil yang lihai dibidang merancang, membangun, serta merawat bangunan gedung dan jembatan yang kuat dan kokoh.

“Di Negara kita masih dibutuhkan puluhan hingga ratusan sarjan teknik sipil yang ahli dibidang konstruksi bangunan dan jembatan. Jadi event semacam ini sangat bangus untuk mengasah ketrampilan mahasiswa,” pungkas dia.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0945 seconds (0.1#10.140)