Sweeping Pelat Merah, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi

Selasa, 18 November 2014 - 21:20 WIB
Sweeping Pelat Merah,...
Sweeping Pelat Merah, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
A A A
PADANG - Aksi unjuk rasa menuntut dibatalkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi senilai Rp2000 di depan kantor DPRD Sumatera Barat, berakhir ricuh.

Sebanyak delapan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mengalami luka-luka, setelah terlibat bentrok dengan petugas kepolisian. Sementara dari pihak kepolisian, ada tujuh personel yang ikut mengalami luka-luka.

Kapolresta Padang AKBP Wisnu Andayana mengatakan, bentrok terjadi di persimpangan tugu Kalpataru, depan Gedung DPRD Sumbar. Awalnya, mahasiswa melakukan sweeping mobil pelat merah.

"Aksi itu sudah anarki dan mengganggu ketertiban umum. Kita meminta untuk berhenti, tapi anggota kita dilempari batu," katanya, kepada wartawan, Selasa (18/11/2014).

Lanjut Wisnu, awalnya aksi berjalan tertib dan damai. Mereka berorasi di halaman kantor DPRD Sumatera Barat, dan meminta bertemu Ketua DPRD. Namun, Ketua DPRD sedang berada di Jakarta, membahas anggaran.

Menurut Wisnu, akibat lembaran batu, tujuh anggotanya terluka. Dua di antaranya mengalami luka serius di bagian kepala. Tak puas, akhirnya mahasiswa merangsek ke luar, melakukan aksi di bundaran.

"Sampai di sana mereka malam membakar ban, inikan mengganggu warga lain, perintah siapa itu sweeping dilakukan, itulah terjadi bentrok," ungkapnya.

Saat sweeping itu ada tiga mobil pelat merah, tapi dua berhasil meloloskan diri. "Ada beberapa mahasiswa yang kita amankan," terangnya.

Sementara itu, Koordinator aksi Taufik mengatakan, bentrok terjadi karena aparat membubarkan massa dengan paksa. Sehingga massa lepas kontrol. "Tak ada skenario aksi tersebut, tapi ada beberapa oknum yang ikut melakukan dengan aksi kita, itu di luar skenario," terangnya.

Aksi diikuti oleh ratusan mahasiswa, mereka menolak kenaikan BBM yang dilakukan tadi malam. Kini, delapan mahasiswa di rawat di RSUP M Jamil Padang. Ada yang mengalami luka-luka akibat pukulan, dan lemparan batu.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8461 seconds (0.1#10.140)