Solo Mencekam, Ribuan Anggota Persilatan Mengamuk

Selasa, 18 November 2014 - 17:01 WIB
Solo Mencekam, Ribuan Anggota Persilatan Mengamuk
Solo Mencekam, Ribuan Anggota Persilatan Mengamuk
A A A
SOLO - Ribuan anggota perkumpulan beladiri di Indonesia mengamuk di Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, dini hari tadi. Massa tersebut mengamuk, dan melampiaskan amarahnya ke sejumlah pertokoan, ATM, warnet, serta melukai warga di sekitar Nusukan Solo.

Keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, kericuhan tersebut bermula ketika massa melakukan aksi pengerusakan kantor Barisan Muda Indonesia (BMI), di Jalan Popda Solo, Senin 17 November 2014 siang. Aksi pengerusakan itu sempat mendapatkan perlawanan dari sejumlah anggota BMI yang berada di kantor.

Diduga tidak terima, masa perkumpulan beladiri itu berkumpul di alun-alun selatan Keraton Solo. Setelah itu, massa mendatangi Mapolresta Solo dan melakukan aksi pengerusakan di wilayah sekitar.

Kemudian, massa yang menggunakan sepeda motor itu bergeser menuju kantor BMI Solo untuk mencari keberadaan anggota dan pimpinan BMI. Namun orang yang dicari itu tidak berada di tempat.

Konsentrasi massa akhirnya bergeser menuju ke wilayah Solo utara untuk mencari orang yang dimaksud. Akan tetapi, massa dihalau oleh petugas yang berjaga di wilayah Kadipiro Solo.

Masa kemudian berbalik dan langsung melakukan pengeruskan di sekitar Pasar Nusukan Solo. Sejumlah pertokoan dirusak menggunakan pedang, batu, dan kayu. Tidak hanya itu, massa juga menganiaya warga sekitar.

Salah seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, Prasojo mengatakan, begitu dihalau polisi, ribuan orang itu langsung mengamuk di pertokoan yang ada di pinggir jalan.

Tidak hanya itu, massa juga mengejar dan menganiaya setiap warga yang menonton aksi mereka, lalu memukulinya hingga babak belur. Sebuah warnet dan sejumlah kendaraan milik warga juga tidak luput dari aksi pengerusakan tersebut.

Kericuhan baru berakhir setelah ratusan anggota kepolisian dan juga Brimob dikerahkan ke lokasi kejadian. Menurutnya, para petugas itu langsung melokalisir massa dan menembakkan gas air mata, hingga akhirnya massa berangsur membubarkan diri.

“Mereka menggunakan baju hitam dengan atribut perkumpulan beladiri, sesampainya di depan pasar, massa langsung mengamuk dan membakar salah satu kios tambal ban,” ucapnya, kepada wartawan, Selasa (18/11/2014).

Dia mengatakan, aksi itu sempat membuat wilayah sekitar kejadian mencekam. Warga yang berada di dalam rumah lantas tidak berani keluar dan mendekat ke lokasi kejadian. Arus lalu lintas di sekitar pasar juga lumpuh.

“Kejadiannya saat sebagian warga sedang tertidur lelap. Begitu ada keramaian, warga kaget dan keluar rumah, namun massa justru menyisir hingga ke jalanan kampung,” terangnya.

Sumber lain menyebutkan, aksi itu terjadi lantaran salah satu anggota perkumpulan beladiri itu meninggal, setelah berkelahi dengan anggota BMI beberapa waktu lalu.

Diduga, massa itu akan membalas dendam dengan cara mengeroyok pelaku dan juga organisasi tersebut. Akan tetapi upaya itu gagal, karena saat ini pelaku pembunuhan sudah menjadi terdakwa dan kasusnya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Solo.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Guntur Saputra mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dalam aksi kericuhan tersebut. Akan tetapi pihaknya langsung melepaskan saksi tersebut usai dimintai keterangan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6748 seconds (0.1#10.140)