Bentrok Antarkeluarga di Makassar, 1 Tewas
A
A
A
MAKASSAR - Bentrok antarkeluarga di Kota Makassar mengakibatkan satu orang tewas sementara dua lainnya terluka parah.
Rohani (50) warga Jalan Barukang Raya, Kecamatan Ujung Tanah tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Kamis (13/11/2014).
Ibu Rumah Tangga (IRT) ini yang akrab disapa Daeng Bau ini tewas setelah mengalami luka di bagian leher akibat benda tumpul akibat dikeroyok oleh lima pelaku.
Pengeroyokan juga dilakukan terhadap Bakri suami dari Rohani, Pria ini mengalami luka bacok di bagian leher. Sementara anaknya, Saiful Ramadhan juga mengalami sejumlah luka dibagian tubuhnya akibat dibacok di bagian leher, pelipis, pundak dan dada.
Informasi yang diperoleh, kejadian itu terjadi, Minggu 2 November sekira pukul 19.30 Wita. Saat itu Bakri tengah memperbaiki rumah kosong milik keluarganya yang berada di dekat rumah salah satu pelaku, H Sakka.
Di mana rumah tersebut selalu digunakan keluarga H Sakka untuk kandang ayam. Namun, saat memperbaiki rumah itu, anak angkat H Sakka bernama Suardi menantang Bakri sambil bertolak pinggang.
Sehingga setelah memperbaiki pintu dan mengunci pintu rumah tersebut Bakri mendatangi Suardi.
Namun saat mendatangi Suardi, Bakri ditantang oleh H Sakka.
Perselisihan tersebut sempat dilerai warga yang melihat kejadian tersebut, dan meminta Bakri untuk kembali ke rumahnya.
Kejadian itu pun berlanjut saat malam sekira pukul 19.20 Wita, saat itu Bakri dan anaknya Saiful Ramadhan kembali untuk mengecek kunci rumah dan kemudian bermaksud baik mendatangi Suardi yang bersama pelaku lainnya H Ansar.
Kepada keduanya Bakri mengatakan masalah tadi sore tidak usah diperpanjang lantaran masih berkeluarga. Namun, saat itu, H Ansar emosi lalu menarik parang yang berada di dekatnya dan langsung mengejar Saiful ke dalam lorong diikuti pelaku lainnya yaitu H Sakka, H Lukman dan Duran alias Cambang.
Menurut tetangga korban, Aris, saat kejadian, Rohani mencoba melerai pengeroyokan yang menimpa Bakri dan Saiful Ramadhani.
Saat itu Bakri dan Saiful dianiaya dengan parang dan balok, sehingga sang ibu mencoba melerai. Namun nahas, Rohani malah dipukuli dan dilempar batu oleh para pelaku.
Sementara Syaiful Ramadhan saat di rumah sakit mengatakan, ayah dan ibunya beserta dirinya dianiaya para pelaku hingga dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
"Saat kejadian, Ibu saya kasihan melihat ayah diperlakukan seperti itu lalu melerai. Tapi langsung mereka membanting ibu saya lalu melemparinya dengan batu besar. Ibu saya lalu jatuh dan diinjak-injak, " kata Saiful.
Terpisah di sel Mapolres Pelabuhan salah satu pelaku Ansar mengaku, melakukan pengeroyokan tersebut bersama empat orang saudaranya yang lain, yakni H Sakka, H Lukman Suardi, dan Lurang alias Cambang. Hal ini dilakukan karena keluarga Bakri sering menganggunya.
"Saya yang menikam anaknya. Kalau ibunya saya tidak pernah sentuh. Mungkin saudara saya yang lain," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan, AKP Andi Alimuddin, mengatakan pihaknya sementara melakukan pemeriksaan mendalam terhadap H Ansar yang sudah menyerahkan diri.
"Dia sudah menyerahkan diri, untuk empat orang lainnya informasi yang kami terima akan menyerahkan diri. Kami sementara akan menjemputnya," ujarnya.
Rohani (50) warga Jalan Barukang Raya, Kecamatan Ujung Tanah tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Kamis (13/11/2014).
Ibu Rumah Tangga (IRT) ini yang akrab disapa Daeng Bau ini tewas setelah mengalami luka di bagian leher akibat benda tumpul akibat dikeroyok oleh lima pelaku.
Pengeroyokan juga dilakukan terhadap Bakri suami dari Rohani, Pria ini mengalami luka bacok di bagian leher. Sementara anaknya, Saiful Ramadhan juga mengalami sejumlah luka dibagian tubuhnya akibat dibacok di bagian leher, pelipis, pundak dan dada.
Informasi yang diperoleh, kejadian itu terjadi, Minggu 2 November sekira pukul 19.30 Wita. Saat itu Bakri tengah memperbaiki rumah kosong milik keluarganya yang berada di dekat rumah salah satu pelaku, H Sakka.
Di mana rumah tersebut selalu digunakan keluarga H Sakka untuk kandang ayam. Namun, saat memperbaiki rumah itu, anak angkat H Sakka bernama Suardi menantang Bakri sambil bertolak pinggang.
Sehingga setelah memperbaiki pintu dan mengunci pintu rumah tersebut Bakri mendatangi Suardi.
Namun saat mendatangi Suardi, Bakri ditantang oleh H Sakka.
Perselisihan tersebut sempat dilerai warga yang melihat kejadian tersebut, dan meminta Bakri untuk kembali ke rumahnya.
Kejadian itu pun berlanjut saat malam sekira pukul 19.20 Wita, saat itu Bakri dan anaknya Saiful Ramadhan kembali untuk mengecek kunci rumah dan kemudian bermaksud baik mendatangi Suardi yang bersama pelaku lainnya H Ansar.
Kepada keduanya Bakri mengatakan masalah tadi sore tidak usah diperpanjang lantaran masih berkeluarga. Namun, saat itu, H Ansar emosi lalu menarik parang yang berada di dekatnya dan langsung mengejar Saiful ke dalam lorong diikuti pelaku lainnya yaitu H Sakka, H Lukman dan Duran alias Cambang.
Menurut tetangga korban, Aris, saat kejadian, Rohani mencoba melerai pengeroyokan yang menimpa Bakri dan Saiful Ramadhani.
Saat itu Bakri dan Saiful dianiaya dengan parang dan balok, sehingga sang ibu mencoba melerai. Namun nahas, Rohani malah dipukuli dan dilempar batu oleh para pelaku.
Sementara Syaiful Ramadhan saat di rumah sakit mengatakan, ayah dan ibunya beserta dirinya dianiaya para pelaku hingga dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
"Saat kejadian, Ibu saya kasihan melihat ayah diperlakukan seperti itu lalu melerai. Tapi langsung mereka membanting ibu saya lalu melemparinya dengan batu besar. Ibu saya lalu jatuh dan diinjak-injak, " kata Saiful.
Terpisah di sel Mapolres Pelabuhan salah satu pelaku Ansar mengaku, melakukan pengeroyokan tersebut bersama empat orang saudaranya yang lain, yakni H Sakka, H Lukman Suardi, dan Lurang alias Cambang. Hal ini dilakukan karena keluarga Bakri sering menganggunya.
"Saya yang menikam anaknya. Kalau ibunya saya tidak pernah sentuh. Mungkin saudara saya yang lain," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan, AKP Andi Alimuddin, mengatakan pihaknya sementara melakukan pemeriksaan mendalam terhadap H Ansar yang sudah menyerahkan diri.
"Dia sudah menyerahkan diri, untuk empat orang lainnya informasi yang kami terima akan menyerahkan diri. Kami sementara akan menjemputnya," ujarnya.
(sms)