Jalan Lintas Sumatera Taput-Sibolga Tertimbun Longsor
A
A
A
TARUTUNG - Jalan Lintas Sumatera antara Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kota Sibolga serta Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tertimbun longsor hingga puluhan meter.
Hingga berita ini dikirimkan timbunan longsor di badan Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) di Persikaman, Desa Pagaran Lambung, Kecamatan Adian Koting, Taput belum dapat dibersihkan.
Info terakhir yang dihimpun menyebutkan bahwa pihak petugas dari Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Taput masih terus melakukan pengerukan.
Pihak Pemkab telah menurunkan dua alat berat untuk membersihkan longsor yang menutup keseluruhan badan jalan. Selain itu, kondisi longsor yang bercampur air mengakibatkan sulitnya pengerukan.
Akibatnya sampai berita ini diturunkan kondisi jalan belum dapat dilalui dengan maksimal, serta masih dikawatirkan akan terjadi erosi kembali.
“Kondisi disepanjang jalan banyak tebing, sementara saat ini kondisi di daerah kita hujan dengan curah yang sangat besar. Karena itu kita berharap warga dan para pelintas untuk berhati-hati,” ungkap Kepala BPBD Taput, Tumbur Hutabarat, Kamis (13/11/2014) melalui telepon selulernya.
Tumbur mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Longsor berupa tanah lihat bercampur air langsung menutup keseluruhan badan jalan.
Pihak Pemkab Taput telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak pengelola jalan provinsi.
“Kita sudah menurunkan satu alat berat, dan saat ini kita menunggu satu alat berat lagi dari Tarutung. Kita sudah memastikan tidak ada korban jiwa, namun jalan Taput-Sibolga tidak dapat dilalui untuk sementara,” ungkap Kepala BPBD Taput, Tumbur Hutabarat.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Polres Taput, Aipda W Baringbing mengatakan pihak Polres Taput telah menurunkan puluhan polisi ke lokasi kejadian.
Petugas kepolisian diwajibkan untuk mengawasi jalur kendaraan umum serta mengamankan pemukiman warga yang berdekatan dengan lokasi longsor.
Baringbing mengatakan, Polres Taput belum dapat mengalihkan jalur lintasan kendaraan. Sebab titik longsor mencapai 25 kilometer dari jalur yang memungkinkan untuk pengalihan.
“Selain itu jarak tempuh pengalihan juga mencapai lima jam. Karena itu kita menyarankan warga dan pengemudi agar berhati-hati," paparnya.
Menurut Baringbing, ratusan kendaraan masih terjebak di lokasi longsor. Sebab jalur tersebut merupakan satu-satunya akses yang dilintasi ratusan kendaraan per menitnya.
“Kita berharap pengemudi yang masih di sekitar Siborongborong dan ingin melintas ke Sibolga agar menggunakan jalur Sidimpuan. Memang jarak tempuh akan bertambah lima jam. Namun ini untuk kenyamanan dan keselamatan bersama," katanya.
Salah satu pelintas yang melewati jalur tersebut Ibey Nasution mengatakan bahwa longsor yang terjadi pada subuh hari tersebut membuat seluruh kendaraan dari arah Sibolga dan arah Tarutung tidak dapat melaju.
Ibey mengatakan bahwa dia terjebak longsor sekitar lima jam. Sebab kendaraan yang dikemudikannya tidak dapat berbalik arah karena antrean kendaraan sudah sangat padat.
Hingga berita ini dikirimkan timbunan longsor di badan Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) di Persikaman, Desa Pagaran Lambung, Kecamatan Adian Koting, Taput belum dapat dibersihkan.
Info terakhir yang dihimpun menyebutkan bahwa pihak petugas dari Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Taput masih terus melakukan pengerukan.
Pihak Pemkab telah menurunkan dua alat berat untuk membersihkan longsor yang menutup keseluruhan badan jalan. Selain itu, kondisi longsor yang bercampur air mengakibatkan sulitnya pengerukan.
Akibatnya sampai berita ini diturunkan kondisi jalan belum dapat dilalui dengan maksimal, serta masih dikawatirkan akan terjadi erosi kembali.
“Kondisi disepanjang jalan banyak tebing, sementara saat ini kondisi di daerah kita hujan dengan curah yang sangat besar. Karena itu kita berharap warga dan para pelintas untuk berhati-hati,” ungkap Kepala BPBD Taput, Tumbur Hutabarat, Kamis (13/11/2014) melalui telepon selulernya.
Tumbur mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Longsor berupa tanah lihat bercampur air langsung menutup keseluruhan badan jalan.
Pihak Pemkab Taput telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak pengelola jalan provinsi.
“Kita sudah menurunkan satu alat berat, dan saat ini kita menunggu satu alat berat lagi dari Tarutung. Kita sudah memastikan tidak ada korban jiwa, namun jalan Taput-Sibolga tidak dapat dilalui untuk sementara,” ungkap Kepala BPBD Taput, Tumbur Hutabarat.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Polres Taput, Aipda W Baringbing mengatakan pihak Polres Taput telah menurunkan puluhan polisi ke lokasi kejadian.
Petugas kepolisian diwajibkan untuk mengawasi jalur kendaraan umum serta mengamankan pemukiman warga yang berdekatan dengan lokasi longsor.
Baringbing mengatakan, Polres Taput belum dapat mengalihkan jalur lintasan kendaraan. Sebab titik longsor mencapai 25 kilometer dari jalur yang memungkinkan untuk pengalihan.
“Selain itu jarak tempuh pengalihan juga mencapai lima jam. Karena itu kita menyarankan warga dan pengemudi agar berhati-hati," paparnya.
Menurut Baringbing, ratusan kendaraan masih terjebak di lokasi longsor. Sebab jalur tersebut merupakan satu-satunya akses yang dilintasi ratusan kendaraan per menitnya.
“Kita berharap pengemudi yang masih di sekitar Siborongborong dan ingin melintas ke Sibolga agar menggunakan jalur Sidimpuan. Memang jarak tempuh akan bertambah lima jam. Namun ini untuk kenyamanan dan keselamatan bersama," katanya.
Salah satu pelintas yang melewati jalur tersebut Ibey Nasution mengatakan bahwa longsor yang terjadi pada subuh hari tersebut membuat seluruh kendaraan dari arah Sibolga dan arah Tarutung tidak dapat melaju.
Ibey mengatakan bahwa dia terjebak longsor sekitar lima jam. Sebab kendaraan yang dikemudikannya tidak dapat berbalik arah karena antrean kendaraan sudah sangat padat.
(sms)