2015, Beribadah di Borobudur dan Prambanan Tak Dipungut Biaya

Kamis, 13 November 2014 - 18:57 WIB
2015, Beribadah di Borobudur dan Prambanan Tak Dipungut Biaya
2015, Beribadah di Borobudur dan Prambanan Tak Dipungut Biaya
A A A
SEMARANG - Bagi pengunjung yang akan beribadah di Candi Borobudur dan Prambanan tak dipungut biaya alias gratis.

Hal ini dilakukan Pemprov Jateng agar wisatawan yang ingin beribadah di kedua candi tersebut merasa lebih nyaman dan khusyuk.

"Kami ingin mendukung agar ada tempat ibadah khusus (di Candi Borobudur dan Prambanan), ini akan digarap dengan bagus, agar tidak bayar saat masuk beribadah," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai menerima kunjungan para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Semarang, Kamis (13/11/2014).

Dengan demikian, lanjut Ganjar, wisatawan yang tujuannya untuk beribadah difasilitasi pintu khusus, sehingga bisa beribadah dengan khusyuk di tempat tersebut. Selama ini, saat hendak beribadah wisatawan masih harus membayar, meski lewat satpam.

Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dan meminta agar ada tempat ibadah khusus di Candi Prambanan dan Borobudur.

Dia meminta agar konsep bisa digarap cepat, agar bisa direalisasikan 2015. Tinggal nanti negoisasai tempat ibadah diletakan di bagian mana.

"Jika ini teralisasi, nanti tempat ibadah itu untuk umum, tidak hanya untuk umat lokal saja. Pak Gede Pesek (senator asal Bali) sudah siap membantu mempromosikan di Bali, ini potensi bagus,” timpal politikus PDIP ini.

Anggota DPD RI, Gede Pasek Suardika mengakui Jateng menyimpan potensi wisata yang sangat besar.

Dia mencontohkan, seperti candi Borobudur dan Prambanan merupakan obyek wisata relegi yang besar.

Namun, menurutnya Pemprov Jateng masih belum bisa mengembangkan potensi tersebut. "Candi Prambanan jika digarap bisa dijadikan tempat ibadah bagi orang Hindu yang ada di Bali. Ini kan jelas potensi yang menarik," katanya.

Gede Pesek menambahkan, bila potensi wisata relegi itu digarap maksimal, maka akan berpengaruh pada perekonomian.

Diibaratkan, orang beribadah waktunya paling lama 30 menit sampai satu jam. Setelah itu, mereka membutuhkan tempat wisata atau sekedar jalan-jalan berbelanja.

"Kalau tempat wisata ini didesain dengan baik, dan diperhatikan, pasti perekonomian di Jateng akan meningkat," imbuhnya.

Mantan Anggota DPR RI menambahkan, kalau kedua candi itu digarap dengan baik, bisa membuat orang Bali datang ke Jateng untuk berziarah dan berwisata.

Tentu hal itu perlu digarap kemasan dan promosinya dengan baik. Paling tidak, akan mendatangkan wisatawan lokal.

“Kalau jumlah wisatawan lokalnya banyak, maka juga akan meningkatkan potensi ekonomi. Undang-undang cagar budaya juga memberikan peluang untuk itu,” timpalnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5606 seconds (0.1#10.140)