Disapu Puting Beliung, Satu Rumah di Sragen Roboh
A
A
A
SRAGEN - Bencana angin puting beliung menerjang Dukuh Botorejo, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah. Satu rumah dan satu kandang ternak dilaporkan roboh terkena terjangan angin.
Kejadian angin puting beliung berlangsung Minggu (9/11/2014) sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, cuaca mendung dan mendadak angin berembus sangat kencang. Kuatnya terjangan angin lalu menghantam rumah Setyo dan kandang ternak milik Sugimin hingga roboh.
Saat kejadian, Setyo tengah pergi ke pusat Kecamatan Gemolong untuk satu keperluan. Anak dan istrinya ada di dalam rumah. "Untungnya, keduanya tidak tertimpa reruntuhan karena posisinya pas di kuncup rumah," kata Camat Gemolong Samsuri.
Keduanya sama sekali tidak mengalami luka. Namun, untuk memastikan kondisi fisik dan psikologis anak dan istri Setyo, petugas Puskemas Kecamatan Gemolong didatangkan untuk memeriksa kondisi keduanya.
Pascakejadian, warga setempat langsung bekerja bakti membersihkan puing-puing rumah. "Sebagian besar mengalami lepas genteng karena tersapu angin," ungkapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum dapat merinci total kerugian yang diderita akibat kejadian itu. Setelah terdata semuanya, nanti dilaporkan ke Pemkab Sragen. Pihaknya berharap korban yang rumahnya rusak, khususnya yang ambruk, mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, dirinya belum dapat memberikan kepastian bentuk bantuan tersebut.
Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Sragen Giyadi mengungkapkan, bencana angin puting beliung ribut yang terjadi saat musim pancaroba telah dua kali terjadi sepanjang tahun 2014. Musibah serupa sebelumnya terjadi di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, pekan lalu.
"Kami mengimbau masyarakat waspada terhadap ancaman angin kencang selama masa peralihan ke musim penghujan," kata Giyadi.
Kejadian angin puting beliung berlangsung Minggu (9/11/2014) sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, cuaca mendung dan mendadak angin berembus sangat kencang. Kuatnya terjangan angin lalu menghantam rumah Setyo dan kandang ternak milik Sugimin hingga roboh.
Saat kejadian, Setyo tengah pergi ke pusat Kecamatan Gemolong untuk satu keperluan. Anak dan istrinya ada di dalam rumah. "Untungnya, keduanya tidak tertimpa reruntuhan karena posisinya pas di kuncup rumah," kata Camat Gemolong Samsuri.
Keduanya sama sekali tidak mengalami luka. Namun, untuk memastikan kondisi fisik dan psikologis anak dan istri Setyo, petugas Puskemas Kecamatan Gemolong didatangkan untuk memeriksa kondisi keduanya.
Pascakejadian, warga setempat langsung bekerja bakti membersihkan puing-puing rumah. "Sebagian besar mengalami lepas genteng karena tersapu angin," ungkapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum dapat merinci total kerugian yang diderita akibat kejadian itu. Setelah terdata semuanya, nanti dilaporkan ke Pemkab Sragen. Pihaknya berharap korban yang rumahnya rusak, khususnya yang ambruk, mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, dirinya belum dapat memberikan kepastian bentuk bantuan tersebut.
Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Sragen Giyadi mengungkapkan, bencana angin puting beliung ribut yang terjadi saat musim pancaroba telah dua kali terjadi sepanjang tahun 2014. Musibah serupa sebelumnya terjadi di Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, pekan lalu.
"Kami mengimbau masyarakat waspada terhadap ancaman angin kencang selama masa peralihan ke musim penghujan," kata Giyadi.
(zik)