Rumah Pompa Semarang Jadi Lautan Sampah
A
A
A
SEMARANG - Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan menyebabkan sungai di Kota Semarang penuh sampah. Tak hanya membuat aliran sungai tersendat, sampah-sampah tersebut juga menyebabkan sejumlah rumah pompa menjadi lautan sampah.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, sampah terlihat berserakan di setiap rumah pompa di Kota Semarang. Di rumah pompa Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, misalnya, sampah terlihat menumpuk di pintu air rumah pompa hingga berjarak 3 meter.
Sebuah alat berat terlihat sedang bekerja mengangkut sampah dari dalam sungai. Sedikit demi sedikit, sampah diangkut ke dalam truk untuk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang.
Hal serupa terlihat di rumah pompa Kawasan Tanah Mas. Di lokasi itu, sampah menumpuk sehingga menyebabkan bau tidak sedap.
"Sampah memang selalu menumpuk di lokasi ini. Baunya tidak sedap dan sangat mengganggu pernapasan kami," kata Bambang (35), warga sekitar kepada KORAN SINDO, kemarin.
Bambang berharap, instansi terkait segera melakukan pengerukan terhadap sampah di lokasi itu. Sebab, seringkali sampah sampai meluap ke lingkungan masyarakat.
"Kalau banjir sampah sampai ke rumah warga. Selain membersihkan sampah, kami harap petugas juga mengeruk sedimentasi agar aliran air semakin lancar," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perawatan Pompa Air Dinas PSDA Kota Semarang Sinung Tommy membenarkan sampah selalu menumpuk di berbagai rumah pompa di Kota Semarang. Kebiasaan masyarakat yang tidak tertib dengan membuang sampah ke sungai menjadi penyebabnya.
"Selama ini memang sampah selalu menjadi masalah kami. Selain membuat aliran air tidak lancar, sampah yang menumpuk di rumah pompa juga sering menjadi penyebab rusaknya pompa air," kata dia.
Pihaknya mengaku, setiap hari selalu melakukan pengerukan sampah di berbagai rumah pompa di Kota Semarang. Namun, hal itu akan percuma jika kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai masih terus terjadi.
"Setiap hari petugas kami selalu membuang sampah di rumah pompa itu, sudah berkubik-kubik sampah kami angkat setiap harinya."
Sinung berharap masyarakat ikut andil dalam menjaga kebersihan sungai dari sampah. Sebab, hal itu juga akan berpengaruh kepada kehidupan mereka sendiri.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, sampah terlihat berserakan di setiap rumah pompa di Kota Semarang. Di rumah pompa Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, misalnya, sampah terlihat menumpuk di pintu air rumah pompa hingga berjarak 3 meter.
Sebuah alat berat terlihat sedang bekerja mengangkut sampah dari dalam sungai. Sedikit demi sedikit, sampah diangkut ke dalam truk untuk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang.
Hal serupa terlihat di rumah pompa Kawasan Tanah Mas. Di lokasi itu, sampah menumpuk sehingga menyebabkan bau tidak sedap.
"Sampah memang selalu menumpuk di lokasi ini. Baunya tidak sedap dan sangat mengganggu pernapasan kami," kata Bambang (35), warga sekitar kepada KORAN SINDO, kemarin.
Bambang berharap, instansi terkait segera melakukan pengerukan terhadap sampah di lokasi itu. Sebab, seringkali sampah sampai meluap ke lingkungan masyarakat.
"Kalau banjir sampah sampai ke rumah warga. Selain membersihkan sampah, kami harap petugas juga mengeruk sedimentasi agar aliran air semakin lancar," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perawatan Pompa Air Dinas PSDA Kota Semarang Sinung Tommy membenarkan sampah selalu menumpuk di berbagai rumah pompa di Kota Semarang. Kebiasaan masyarakat yang tidak tertib dengan membuang sampah ke sungai menjadi penyebabnya.
"Selama ini memang sampah selalu menjadi masalah kami. Selain membuat aliran air tidak lancar, sampah yang menumpuk di rumah pompa juga sering menjadi penyebab rusaknya pompa air," kata dia.
Pihaknya mengaku, setiap hari selalu melakukan pengerukan sampah di berbagai rumah pompa di Kota Semarang. Namun, hal itu akan percuma jika kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai masih terus terjadi.
"Setiap hari petugas kami selalu membuang sampah di rumah pompa itu, sudah berkubik-kubik sampah kami angkat setiap harinya."
Sinung berharap masyarakat ikut andil dalam menjaga kebersihan sungai dari sampah. Sebab, hal itu juga akan berpengaruh kepada kehidupan mereka sendiri.
(zik)