RSUD Jombang Sediakan Ruang Isolasi untuk Suspect Ebola

Senin, 03 November 2014 - 13:29 WIB
RSUD Jombang Sediakan...
RSUD Jombang Sediakan Ruang Isolasi untuk Suspect Ebola
A A A
JOMBANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur langsung menyediakan ruang perawatan khusus (ruang isolasi) di halaman belakang rumah sakit untuk mengantisipasi serangan wabah ebola.

Hal ini dilakukan sebagai persiapan untuk mengantisipasi serangan ebola menyusul adanya dua warga Kediri dan Madiun yang diduga terjangkit virus mematikan tersebut.

Ruang isolasi ini terpisah dari ruang-ruang perawatan lainnya dengan ruangan yang didesain secara khusus.

Diantaranya pembatas ruangan menggunakan kaca sehingga keluarga yang ingin menjenguk pasien hanya dapat melihat dari balik kaca.

Selain itu menggunakan saluran udara yang arah pembuangannya dibuat ke atas dan berbagai fasilitas penunjang lainnya, termasuk para dokter ahli spesialis penyakit dalam.

Direktur RSUD Jombang Puji Umbaran menjelaskan persiapan mengantisipasi wabah ebola sebenarnya sudah dilakukan RSUD Jombang sejak lama.

Bahkan menurut Puji, beberapa waktu lalu RSUD Jombang juga telah merawat satu orang pasien suspect Ebola.

Namun sebelum perawatan dan pemeriksaannya tuntas pasien tersebut sudah keburu meninggal dunia akibat sakit lain yang dideritanya yakni tekanan darahnya yang terlalu tinggi.

Pasien suspect ebola di Kabupaten Jombang merupakan jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci makkah beberapa waktu lalu. Dia baru dilarikan ke rumah sakit setelah empat hari tiba dari tanah suci.

Untuk mengantisipasi agar ebola tidak kembali menyerang warganya Puji mengimbau masyarakat agar mengenali gejala-gejala seseorang terinveksi virus ebola.

Diantaranya adalah demam dengan suhu badan mencapai 40 derajat celcius, mengalami pendarahan di hidung, diare dan muntah-muntah.

Bila ada anggota keluarganya terutama yang baru pulang dari daerah Timur Tengah dan mengalami gejala seperti itu Puji mengimbau masyarakat agar segera membawanya ke rumah sakit sehingga tertangani dan tidak membahayakan masyarakat yang lainnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1596 seconds (0.1#10.140)