Tidak Ada Main Mata

Kamis, 30 Oktober 2014 - 13:17 WIB
Tidak Ada Main Mata
Tidak Ada Main Mata
A A A
BANDUNG - Derby Bandung kembali tersaji di laga pamungkas babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Persib Bandung kontra Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion si Jalak Harupat sore ini.

Bagi Persib, laga itu hanya penghibur. Sebab, hasil yang didapatkan nanti tidak akan mempengaruhi posisi puncak klasemen grup L yang telah diraih, sebab Maung Bandung meraih 13 poin.

Sedangkan bagi PBR, kemenangan menjadi harga mati agar lolos ke babak semifinal. Sebaliknya jika kalah, posisi dua yang kini ditempati PBR bisa tergeser oleh dua pesaingnya, Mitra Kukar dan Persebaya Surabaya.

Meski begitu, Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman memastikan tidak akan memberikan kemenangan mudah bagi PBR. Artinya, Persib Bandung tetap akan menampilkan permainan terbaik. “Sekarang kami sudah menjadi juara grup. Secara permainan kami akan fight menjunjung tinggi fair play dan kemenangan.”

“Tidak ada main mata. Intinya kami akan berikan formasi terbaik,” kata Djadjang.

Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur ini, kemenangan bagi Persib sangat penting. Kemenangan itu untuk menjaga stabilitas mental squadMaung Bandung yang tengah onfire. “Kita tahu, banyak yang memprediksi, kami akan menurunkan pemain yang sering dibangku cadangan. Tapi karena kami punya target babat habis sisa laga. Kami tetap akan turunkan formasi terbaik,” ujar dia.

Walaupun bertekad membabat habis sisa laga, Djanur menginstruksikan kepada seluruh anak asuhnya untuk tampil rileks karena beberapa pemain telah mengantungi kartu kuning. Seperti Ferdinand Alferd Sinaga yang dipastikan absen menghadapi PBR lantaran hukuman akumulasi tiga kartu kuning.

“Yang pasti ada penekanan ke situ (kartu kuning). Pengertiannya untuk tidak mendapatkan kartu kuning agar tidak merugikan Persib di babak semifinal nanti. Yang penting harus bisa mengontrol,” tutur Djanur.

Sementara itu, pelatih PBR Dejan Antonic mengatakan, mengalahkan Persib Bandung aksangat sulit dilakukan. Hal itu pernah terjadi pada putaran pertama lalu, PBR kalah dari Persib dengan skor akhir 1-0. Dia hanya berharap PBR bermain maksimal untuk meraih tiket semifinal.

“Besok (hari ini) pertandingan besar melawan tim besar. Kami butuh kemenangan, tapi kami akan bermain sportive, all out, dan fight untuk meraih poin lolos ke semifinal. Tapi kalau pun tidak lolos, itu tidak masalah karena dengan masuk delapan besar saja, kami sudah bersyukur,” ungkap Dejan.

Manajer PBR Rawindra Ditya mengungkapkan, tak masalah jika PBR kalah sehingga tak lolos ke babak semifinal. “Saya harus respek sama Persib. Apabila besok (hari ini) kami ditakdirkan tidak lolos, memang tidak bisa dihindari. Kalau seri kami was-was tim lain. Akan sangat sulit kalau kami kalah. Tapi kami akan upayakan untuk bermain tanpa beban dan tidak memikirikan lolos atau tidak. Kami pun tidak akan meminta bantuan kepada Persib supaya bisa mengalah,” kata Windra.

Sementara itu, Arema Cronus dipastikan jadi lawan Persib di laga semifinal. Tim berjuluk Singo Edan itu tampil sebagai runner-up Grup K setelah di laga terakhir delapan besar bermain imbang 2-2 dengan Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim, Padang, kemarin. Sedangkan, Persipura tampil jadi juara Grup K seusai mengandaskan tuan rumah Persela Lamongan 4-1 di Stadion Surajaya. Tim dari Papua berjuluk Mutiara Hitam itu akan menantang runner-up Grup L yang diperebutkan oleh PBR, Mitra Kukar, dan Persebaya.

Duel Maung Bandung melawan Singo Edan rencananya dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 4 November mendatang. Meski PT Liga Indonesia masih menempatkan SUGBK sebagai opsi pertama tempat digelarnya semifinal dan final ISL 2014.

Namun, potensi terjadinya kericuhan antar suporter, termasuk dengan suporter tim yang tak tampil di semifinal membuat isu pemindahan tempat semifinal dan final ISL, masih berembus.

Apalagi belum lama ini, Ketua Umum The Jakmania Larico Ranggamone menyatakan penolakan digelarnya laga semifinal dan final di Jakarta. Bahkan, pihaknya akan menyam paikan permohonan resmi kepada Polda Metro Jaya untuk tidak mengeluarkan izin keamanan kepada PT Liga Indonesia. Pertimbangannya, benih-benih permusuhan antara suporter Persija dan Persib masih tumbuh meski beberapa waktu lalu, pengurus teras The Jakmania dan Viking Persib Club telah melakukan kesepakatan damai.

Pihak PT Liga sebenarnya telah menetapkan Stadion Gelora Jakabaring, Palembang dan Stadion Palaran, Samarinda sebagai back-up, andai harus melakukan pemindahan lokasi pertandingan semifinal dan final ISL 2014.

“Pertimbangannya lebih karena keamanan. Lebih baik mencegah daripada terjadi hal-hal tak diinginkan. Saran kami lebih baik di luar Jakarta,” ujar Larico seperti dikutip dari laman JakOnline.

Muhammad Ginanjar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9299 seconds (0.1#10.140)