Tim Finalisasi Data Warga Terdampak

Selasa, 28 Oktober 2014 - 16:44 WIB
Tim Finalisasi Data...
Tim Finalisasi Data Warga Terdampak
A A A
KULONPROGO - Tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) di Kabupaten Kulonprogo melakukan finalisasi data warga yang terdampak pembangunan bandara. Tim melakukan penyisiran dengan mencocokkan data dengan melihat peta dan melibatkan para perangkat desa.

Hasilnya, ada beberapa warga yang belum masih dalam program pendataan awal. Anggota tim Obet Tripambudi mengatakan, finalisasi ini dilakukan setelah proses pendataan awal yang dilaksanakan sepekan lalu selesai. Finalisasi ini hanya menginventarisasi sejumlah data dengan mencocokkan kembali melalui peta. “Ini hanya finalisasi data kemarin, kami sisir satusatu,” ujarnya di sela-sela finalisasi data di Wisma Kusuma Hotel, Wates, kemarin.

Hasil sementaranya, ada sekitar 18 warga di wilayah Desa Kebonrejo yang belum terdata. Mereka ditemukan setelah ada masukan dan koordinasi dengan perangkat desa. Data ini kemudian dicocokkan dengan peta yang ada. “Targetnya lebih pada pemilik hak atas tanah dulu,” ujarnya.

Luas lahan bandara ini nantinya mencapai 680 hektare (ha) dengan 169 ha merupakan tanah milik Pakualaman atau dikenal dengan Pakualam Ground. Bagi petani penggarap juga akan ada pemetaan ketika proses pembebasan dilakukan.

Pembebasan lahan akan dilakukan setelah izin penetapan lokasi (IPL) dari Gubernur DIY turun. Setiap bidang tanah dijanjikan bakal diukur satu per satu.

Untuk itu, tim berharap warga terdampak bandara di lima desa, yaitu Jangkaran, Palihan, Glagah, Kebonrejo, dan Sindutan, bisa menghadiri konsultasi publik yang akan dilaksanakan. “Saat pembebasan lahan nanti diukur satu per satu,” ucap Kasi Pengukuran di Kantor Pertanahan Nasional Kulonprogo ini.

Anggota tim yang lain, Bambang Eko, mengatakan, untuk tanah milik Pakualaman sudah ada pembicaraan khusus dengan pihak Kadipaten Pura Pakualaman. Mereka mendukung dan siap melepas hak atas tanah. “Nanti masih ada pertemuan lagi antara pemkab, tim, dan pihak Pakualaman membahas masalah ini agar tidak ada duplikasi data,” ungkapnya.

Kuntadi
(ftr)
Berita Terkait
SIG Jamin Kekokohan...
SIG Jamin Kekokohan Konstruksi Tol Jogja-Solo
Barista AHA! Cafe Juara...
Barista AHA! Cafe Juara Satu Turnamen Barista di Yogyakarta!
LBH Yogya Terima 51...
LBH Yogya Terima 51 Aduan Orang Hilang Usai Aksi Tolak Omnibus Law
Antusiasme Mahasiswa...
Antusiasme Mahasiswa di Yogya Ikuti Bimbingan Remaja Usia Nikah dari Kemenag
AHA Cafe Next Hotel...
AHA Cafe Next Hotel Yogyakarta Sukses Gelar Latte Art Competition
Telan Investasi Rp14...
Telan Investasi Rp14 Triliun, Tol Yogya-Bawen Satukan Kawasan Joglosemar di 2023
Berita Terkini
Tarian Nusantara di...
Tarian Nusantara di TMII Diikuti 500 Anak dari Anjungan Sabang hingga Merauke
1 jam yang lalu
Siswa SMKN 29 Jakarta...
Siswa SMKN 29 Jakarta Dilatih Keselamatan Kerja dan Kelestarian Lingkungan
1 jam yang lalu
Ibu dan Anak Tewas dalam...
Ibu dan Anak Tewas dalam Kebakaran Rumah di Jatiasih Bekasi
1 jam yang lalu
Korban Dokter Kandungan...
Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut Bertambah Jadi 5 Orang
2 jam yang lalu
Bangun Ketahanan Pangan,...
Bangun Ketahanan Pangan, Perindo Kepulauan Mentawai Bantu Bibit dan Pupuk untuk Kelompok Tani
2 jam yang lalu
Kenang Perjuangan Kartini,...
Kenang Perjuangan Kartini, Teater Monolog Dipentaskan di Wisma Habibie-Ainun
2 jam yang lalu
Infografis
Arab Saudi Tangguhkan...
Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved