TNI Tidak Tahu Kaitan Gayatri dengan BIN
A
A
A
JAKARTA - Mabes TNI mengaku tidak mengetahui keterkaitan antara Gayatri Wailissa (17), remaja ajaib yang mendunia karena menguasai belasan bahasa asing dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan, tidak ada hubungan antara TNI dengan BIN. Menurut dia, BIN merupakan institusi di luar TNI. "Masalah Gayatri di BIN atau tidak saya tidak tahu. Yang jelas Gayatri tidak ada kaitannya dengan TNI," tegasnya, Sabtu (25/10/2014).
Menurut Fuad, bila memang Gayatri anggota BIN, rekrutmennya dari luar TNI. BIN memiliki rekrutmen sendiri. "Kalau pelatihan intelijen BIN punya sendiri di Cilendek, Bogor, Jawa Barat. Kalau latihan Kopassus itu komando," ujarnya.
Hal senada dikatakan Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo. Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui hal itu. "Saya tidak. Kopassus tidak pernah melatih Gayatri," ujarnya dalam pesan singkat kepada KORAN SINDO.
Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Joe Sembiring mengatakan, pelatihan yang dilakukan BIN tidak ada kaitannya dengan Kopassus. "Pelatihan BIN sendiri di Sentul, Bogor. Tidak ada latihan dengan Kopassus. Kita tidak beri pelatihan ke BIN," ujarnya.
Dia mengakui, anggota BIN bisa berasal dari berbagai unsur baik dari TNI yang terdiri atas Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Maupun dari sipil dan Polri. "Memang ada mantan-mantan kita (Kopassus) yang menjadi anggota BIN, tapi sudah tidak di Kopassus," jelasnya.
Disinggung apakah ada kemungkinan BIN meminta mereka yang berlatar belakang Kopassus yang telah masuk menjadi anggotanya untuk melatih, dia mengatakan hal itu menjadi kewenangan dari BIN.
Diberitakan sebelumnya, ayah kandung Gayatri Wailissa, Dedi Darwis Wailissa mengatakan anaknya adalah anggota BIN. "Sejak tiga bulan terakhir, Gayatri telah direkrut sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN)," ujar Dedi Darwis Wailissa kepada wartawan di Ambon, Sabtu (25/10/2014).
Gayatri meninggal Kamis (23/10/2014). Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Bahagia, Kapahaha, Kota Ambon, kemarin.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan, tidak ada hubungan antara TNI dengan BIN. Menurut dia, BIN merupakan institusi di luar TNI. "Masalah Gayatri di BIN atau tidak saya tidak tahu. Yang jelas Gayatri tidak ada kaitannya dengan TNI," tegasnya, Sabtu (25/10/2014).
Menurut Fuad, bila memang Gayatri anggota BIN, rekrutmennya dari luar TNI. BIN memiliki rekrutmen sendiri. "Kalau pelatihan intelijen BIN punya sendiri di Cilendek, Bogor, Jawa Barat. Kalau latihan Kopassus itu komando," ujarnya.
Hal senada dikatakan Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo. Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui hal itu. "Saya tidak. Kopassus tidak pernah melatih Gayatri," ujarnya dalam pesan singkat kepada KORAN SINDO.
Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Joe Sembiring mengatakan, pelatihan yang dilakukan BIN tidak ada kaitannya dengan Kopassus. "Pelatihan BIN sendiri di Sentul, Bogor. Tidak ada latihan dengan Kopassus. Kita tidak beri pelatihan ke BIN," ujarnya.
Dia mengakui, anggota BIN bisa berasal dari berbagai unsur baik dari TNI yang terdiri atas Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Maupun dari sipil dan Polri. "Memang ada mantan-mantan kita (Kopassus) yang menjadi anggota BIN, tapi sudah tidak di Kopassus," jelasnya.
Disinggung apakah ada kemungkinan BIN meminta mereka yang berlatar belakang Kopassus yang telah masuk menjadi anggotanya untuk melatih, dia mengatakan hal itu menjadi kewenangan dari BIN.
Diberitakan sebelumnya, ayah kandung Gayatri Wailissa, Dedi Darwis Wailissa mengatakan anaknya adalah anggota BIN. "Sejak tiga bulan terakhir, Gayatri telah direkrut sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN)," ujar Dedi Darwis Wailissa kepada wartawan di Ambon, Sabtu (25/10/2014).
Gayatri meninggal Kamis (23/10/2014). Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Bahagia, Kapahaha, Kota Ambon, kemarin.
(zik)