Kondisi Anggia Penderita Hydrocepalus Kian Memprihatinkan
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Kondisi kesehatan Anggia (2) warga Desa Simatorkis, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang menderita hydrocepalus semakin memprihatinkan. Sebab, kondisi kesehatannya semakin menurun.
Menurut Hendra Tanjung, orang tua Anggia, anaknya tersebut sudah pernah dirawat di RS Adam Malik Medan. Malang nasib mereka saat itu, orang tua Hendra Tanjung yang ikut merawat Anggia meninggal dunia.
”Karena nenek Anggia meninggal dunia, makanya saya bawa lagi ke Kabupaten Padanglawas Utara, tempat orang tua saya,” ujarnya, Jumat (24/10/2014).
Diceritakannya, awalnya Anggia dirawat di Rumah Sakit Aek Haruaya Kabupaten Padanglawas Utara selama dua minggu.
Namun, karena tidak ada perubahan ke arah yang positif, petugas yang ada di rumah sakit itu merujuknya ke RS Adam Malik Medan. Disana, Anggia dirawat selama lima bulan, namun kondisinya tidak ada perubahan.
Setelah pulang dari RS Adam Malik, Anggia kembali lagi dia dirawat di RS Aek Haruaya. Belum juga sembuh dan hanya perawatan-perawatan saja, saya lalu bawa di ke RS TNI di Losung Batu, Kota Padangsidimpuan dan ke RSUD ini.
Hendra mengaku saat ini dia kewalahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk memberikan biaya perobatan anaknya tersebut, sebab, dia harus 24 jam setiap harinya menjaga anaknya tersebut tanpa ada yang menggantikannya.
”Saya tidak bisa lagi bekerja, karena tidak ada yang menemani anak saya,” ujarnya.
Menurut Hendra Tanjung, orang tua Anggia, anaknya tersebut sudah pernah dirawat di RS Adam Malik Medan. Malang nasib mereka saat itu, orang tua Hendra Tanjung yang ikut merawat Anggia meninggal dunia.
”Karena nenek Anggia meninggal dunia, makanya saya bawa lagi ke Kabupaten Padanglawas Utara, tempat orang tua saya,” ujarnya, Jumat (24/10/2014).
Diceritakannya, awalnya Anggia dirawat di Rumah Sakit Aek Haruaya Kabupaten Padanglawas Utara selama dua minggu.
Namun, karena tidak ada perubahan ke arah yang positif, petugas yang ada di rumah sakit itu merujuknya ke RS Adam Malik Medan. Disana, Anggia dirawat selama lima bulan, namun kondisinya tidak ada perubahan.
Setelah pulang dari RS Adam Malik, Anggia kembali lagi dia dirawat di RS Aek Haruaya. Belum juga sembuh dan hanya perawatan-perawatan saja, saya lalu bawa di ke RS TNI di Losung Batu, Kota Padangsidimpuan dan ke RSUD ini.
Hendra mengaku saat ini dia kewalahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk memberikan biaya perobatan anaknya tersebut, sebab, dia harus 24 jam setiap harinya menjaga anaknya tersebut tanpa ada yang menggantikannya.
”Saya tidak bisa lagi bekerja, karena tidak ada yang menemani anak saya,” ujarnya.
(sms)