Sopir Bus Maut Diminta Menyerahkan Diri
A
A
A
TULUNGAGUNG - Manajemen Perusahaan Otobus (PO) Harapan Jaya Tulungagung meminta Teguh Hariyanto (39) sopir bus yang terguling di Jalan Raya Waru, Sidoarjo hingga menewaskan tujuh nyawa penumpang, untuk menyerahkan diri.
Manajemen telah mendatangi keluarga Teguh di Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Kepada istri Teguh, perusahaan menyampaikan pesannya secara langsung.
"Pascakecelakaan kami langsung mendatangi keluarga Teguh. Kepada istrinya kami berpesan agar yang bersangkutan menyerahkan diri ke polisi," ujar Syamsudin, Personalia PO Harapan Jaya Tulungagung, Selasa (14/10/2014).
Seperti diketahui, setelah tergulingnya bus nopol AG 7900 UR yang dikemudikannya, kemarin, Teguh mendadak menghilang.
Sopir yang bekerja di PO Harapan Jaya sejak tahun 2008 itu berhasil keluar dari himpitan badan bus yang menewaskan tujuh penumpang. Seperti diketahui, dari tujuh korban tewas, empat di antaranya adalah warga Kediri.
Yang bersangkutan, kata Syamsudin menirukan keterangan istri Teguh, sempat menghubungi via ponsel. Sekitar satu jam pascakecelakaan, Teguh menyampaikan bahwa bus yang dikemudikanya kecelakaan. Dirinya sendiri dalam kondisi selamat.
"Menurut keterangan istrinya (Teguh), setelah mengatakan itu, ponselnya tidak bisa dihubungi lagi," terang Syamsudin.
PO Harapan Jaya berjanji tidak akan berpangku tangan. Menurut Syamsudin, perusahaan akan memberikan bantuan hukum bila Teguh bersedia menyerahkan diri ke kepolisian. Sebab bagaimanapun Teguh masih tercatat sebagai karyawan PO Harapan Jaya.
"Sebelum ditetapkan DPO kita akan berikan bantuan hukum. Ceritanya akan lain kalau kepolisian sampai menetapkan sebagai DPO," jelas Syamsudin.
Namun, perusahaan tetap akan menjatuhkan sanksi pemecatan. Hal itu mengingat kesalahan Teguh yang berakibat hilangnya nyawa orang lain tergolong fatal. "Meskipun yang bersangkutan memiliki track record tidak pernah kecelakaan. Namun yang terjadi ini kategori fatal," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Syamsudin juga mengatakan pihaknya memberikan santunan kematian kepada para keluarga korban kecelakaan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin (13/10/2014). Bus Harapan Jaya Nopol 7900 UR, jurusan Surabaya-Trenggalek terguling.
Sebanyak tujuh penumpang tewas dalam kecelakaan tunggal yang terjadi pukul 04.10 WIB itu. Tercatat lima orang tewas di lokasi kejadian dan dua orang tewas saat dibawa ke rumah sakit. Sedangkan puluhan penumpang lainnya luka berat dan ringan.
Manajemen telah mendatangi keluarga Teguh di Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Kepada istri Teguh, perusahaan menyampaikan pesannya secara langsung.
"Pascakecelakaan kami langsung mendatangi keluarga Teguh. Kepada istrinya kami berpesan agar yang bersangkutan menyerahkan diri ke polisi," ujar Syamsudin, Personalia PO Harapan Jaya Tulungagung, Selasa (14/10/2014).
Seperti diketahui, setelah tergulingnya bus nopol AG 7900 UR yang dikemudikannya, kemarin, Teguh mendadak menghilang.
Sopir yang bekerja di PO Harapan Jaya sejak tahun 2008 itu berhasil keluar dari himpitan badan bus yang menewaskan tujuh penumpang. Seperti diketahui, dari tujuh korban tewas, empat di antaranya adalah warga Kediri.
Yang bersangkutan, kata Syamsudin menirukan keterangan istri Teguh, sempat menghubungi via ponsel. Sekitar satu jam pascakecelakaan, Teguh menyampaikan bahwa bus yang dikemudikanya kecelakaan. Dirinya sendiri dalam kondisi selamat.
"Menurut keterangan istrinya (Teguh), setelah mengatakan itu, ponselnya tidak bisa dihubungi lagi," terang Syamsudin.
PO Harapan Jaya berjanji tidak akan berpangku tangan. Menurut Syamsudin, perusahaan akan memberikan bantuan hukum bila Teguh bersedia menyerahkan diri ke kepolisian. Sebab bagaimanapun Teguh masih tercatat sebagai karyawan PO Harapan Jaya.
"Sebelum ditetapkan DPO kita akan berikan bantuan hukum. Ceritanya akan lain kalau kepolisian sampai menetapkan sebagai DPO," jelas Syamsudin.
Namun, perusahaan tetap akan menjatuhkan sanksi pemecatan. Hal itu mengingat kesalahan Teguh yang berakibat hilangnya nyawa orang lain tergolong fatal. "Meskipun yang bersangkutan memiliki track record tidak pernah kecelakaan. Namun yang terjadi ini kategori fatal," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Syamsudin juga mengatakan pihaknya memberikan santunan kematian kepada para keluarga korban kecelakaan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin (13/10/2014). Bus Harapan Jaya Nopol 7900 UR, jurusan Surabaya-Trenggalek terguling.
Sebanyak tujuh penumpang tewas dalam kecelakaan tunggal yang terjadi pukul 04.10 WIB itu. Tercatat lima orang tewas di lokasi kejadian dan dua orang tewas saat dibawa ke rumah sakit. Sedangkan puluhan penumpang lainnya luka berat dan ringan.
(zik)