Kemarau, Waduk Disulap untuk Lahan Pertanian
A
A
A
BOYOLALI - Musim kemarau sudah melanda Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sudah tiga bulan lalu. Karenanya kekeringan meluas hingga sembilan kecamatan seperti di Kecamatan Ngemplak.
Di kecamatan ini warga sudah tidak bisa menanam padi di sawah terpaksa satu satunya waduk di daerah ini disulap untuk lahan pertanian.
Salah satu warga yang memanfaatkan waduk sebagai lahan pertanian Jefri Muzaki mengaku setiap musim kering dirinya sudah biasa memanfaatkan waduk ini sebagai lahan pertanian.
Karena lahan pertanian yang biasa digarap sudah tidak keluar air meski sudah menggunakan sumur bor.
Meski di dalam waduk Jefri harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli gas sebagai bahan bakar untuk irigasi sekitar Rp15 ribu hingga Rp16 ribu rupiah per tabung
Jefri tidak sendiri bersama 50 anggota kelompok tani lainnya juga mengalami hal yang sama.
Mereka hanya bisa mengandalkan sumber pertanian ini untuk bertahan hidup di musim kemarau ini. Oleh karena itu mereka berharap musim kemarau segera berlalu.
Di kecamatan ini warga sudah tidak bisa menanam padi di sawah terpaksa satu satunya waduk di daerah ini disulap untuk lahan pertanian.
Salah satu warga yang memanfaatkan waduk sebagai lahan pertanian Jefri Muzaki mengaku setiap musim kering dirinya sudah biasa memanfaatkan waduk ini sebagai lahan pertanian.
Karena lahan pertanian yang biasa digarap sudah tidak keluar air meski sudah menggunakan sumur bor.
Meski di dalam waduk Jefri harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli gas sebagai bahan bakar untuk irigasi sekitar Rp15 ribu hingga Rp16 ribu rupiah per tabung
Jefri tidak sendiri bersama 50 anggota kelompok tani lainnya juga mengalami hal yang sama.
Mereka hanya bisa mengandalkan sumber pertanian ini untuk bertahan hidup di musim kemarau ini. Oleh karena itu mereka berharap musim kemarau segera berlalu.
(sms)