Longsor Hantui Pengendara di Jalinteng

Jum'at, 03 Oktober 2014 - 17:16 WIB
Longsor Hantui Pengendara di Jalinteng
Longsor Hantui Pengendara di Jalinteng
A A A
SEKAYU - Ancaman longsor menghantui para pengendara yang melintas di Jalur Lintas Tengah (Jalinteng), tepatnya sepanjang jalan antara Desa Baingalu hingga Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Jalan yang berada tepat sisi Sungai Musi tersebut saat ini mulai terancam longsor lantaran terus-menerus digerus air. Kondisi ini tentunya sangat berbahaya, bahkan tidak menutup kemungkinan jalan milik negara tersebut akan putus.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, tanda-tanda longsor sudah mulai terlihat di beberapa titik. Di antaranya di Desa Lumpatan II, terdapat bagian pinggir jalan yang sudah retak-retak.

Selain terancam longsor, di sepanjang jalan juga tidak dilengkapi dengan rambu-rambu atau peringatan, seperti pagar pengaman jalan. Situasi ini semakin diperparah dengan banyaknya rumput yang menutupi sisi jalan. Hal ini tidak menutup kemungkinan, bagi pengendara kendaraan yang lalai dan tidak waspada dapat langsung masuk sungai.

"Memang harus ekstra hati-hati melintas di jalan ini, karena salah satu bagiannya berbatasan langsung dengan bibir sungai, tidak ada pengaman jalan pula. Jadi, kalau lalai sedikit saja, kendaraan kita langsung terjun ke sungai," ujar Syahril, salah satu pengendara yang melintas di Jalinteng, Jumat (3/10/2014).

Seharusnya, lanjut dia, pemerintah lebih tanggap dengan keadaan ini. "Harus diantisipasi sejak dini, jangan sampai ada korban baru mau pasang pagar pengaman, jangan sampai sudah longsor baru mau dipasang tanggul."

Terpisah, Bupati Muba Pahri Azhari membenarkan bahwa Jalinteng yang berada di sisi Sungai Musi sangat berbahaya bagi para pengendara. Atas dasar itulah, jalan satu-satunya untuk menangani persoalan tersebut adalah melakukan relokasi.

"Menjelang kemarau biasanya longsor, kita sudah berusaha mengantisipasi dengan mengirimkan surat permohonan kepada pemerintah dalam hal ini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), untuk dilakukan relokasi," terang dia.

Menurut orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini, upaya untuk mencegah terjadinya longsor dengan mendirikan turap dan pemasangan pengaman tidak akan menyelesaikan masalah, karena akan hancur dan jalan tetap mengalami longsor.

"Kita harapkan pusat melakukan investigasi terhadap jalan tersebut, jika direlokasi kita siap bantu dalam hal pembebasan lahan," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7539 seconds (0.1#10.140)