102 Jiwa Mengungsi akibat Kebakaran di Palembang

Minggu, 21 September 2014 - 17:59 WIB
102 Jiwa Mengungsi akibat...
102 Jiwa Mengungsi akibat Kebakaran di Palembang
A A A
PALEMBANG - Sebanyak 102 jiwa terpaksa mengungsi akibat kebakaran yang melanda pusat pemukiman penduduk di Jalan Mujahidin, RT 12 dan RT 14, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.

Kebakaran yang terjadi pada Minggu pagi (21/9/2014), mengakibatkan 102 jiwa warga Palembang yang sebagian besar menempati rumah-rumah bedeng terpaksa mengungsi.

Informasi yang dihimpun, kebakaran yang mengakibatkan 102 jiwa warga Palembang terpaksa mengungsi ini terjadi sekitar pukul 09.40 Wib. Saat itu, beberapa warga pemilik rumah, memang tidak banyak berada di tempat.

Api di duga berasal dari salah satu rumah bedeng milik H Udin. Di bedeng yang dihuni banyak keluarga prasejahtera itu, api dengan cepat membesar.

Api melahap beberapa rumah semi permanen, yang berdampingan dinding dengan rumah yang pertama kali terbakar.

Warga dan petugas pemadam kebakaran Kota Palembang, mengaku kesulitan memadam api.

Selain karena angin besar, banyak rumah dibangun dengan pondasi kayu itu mengakibatkan api semakin besar.

Belum jelas diketahui penyebab kebakaran, sebagian warga menyakini jika api kemungkinan berasal dari hubungan arus pendek dan ledakan gas.

Salah satu korban, Jamilah mengatakan, dirinya hanya melihat api membubung besar. Memang sempat terdengar bunyi ledakan kompor gas, namun belum bisa dipastikan apakah ledakan gas tersebutlah yang memicu kebakaran di dua jalan lorong tersebut.

“Aku cuma lihat api besar, tapi listrik sudah sempat mati. Banyak warga berteriak api, dan akhirnya tidak kuasa melihat api yang kian membesar,” kata dia.

Saat kebakaran terjadi, banyak warga yang lari dengan panik dan sebagian warga yang menjadi korban mengaku tidak mampu menyelamatkan harta benda.

Korban lainnya, Ali mengatakan, jika kebakaran yang dialaminya hanya menyisakan baju yang dikenakan di badan.

Saat kebakaran, ia bersama dengan dua anaknya sedang berada di dalam rumah dan langsung meninggalkan rumah saat melihat dinding rumah sudah makin ludes terbakar.

“Hanya bawa baju. Informasinya, api dari salah satu bedeng di belakang yang menghidupkan kompor gas. Saya masih kurang jelas,” ujarnya.

Sementara saksi mata lainnya, Hendra alias Mimak menceritakan api bermula dari salah satu rumah bedeng yang berada di bawah rumah milik H Udin.

Kebakaran telah mengakibatkan sekitar enam rumah ludes terbakar. Di enam rumah itu terdapat, puluhan rumah bedeng yang dikontrakan di bagian bawah rumah sehingga diperkirakan ditinggali 102 jiwa.

Rata-rata keluarga yang tinggal mengontrak di bedeng bawah rumah itu, merupakan para pekerja informal.

“Rumah besar itu sekitar enam atau tujuh, tapi bedeng banyak. Di salah satu bedeng milik H Ani, ada sekitar 14 pintu yang padat dihuni warga. Sementara, rumah lain misalnya milik H Udin dan lainnya memang sedang sepi karena ditinggal pemilik rumah yang sedang ke Kayuagung,” ungkapnya.

Selaian rumah, Hendra mengatakan, ada sebuah bengkel yang dimiliki H Udin. Bengkel tersebut bergerak di bidang perakitan gerobak.

H Udin memang dikenal sebagai sesepuh di lingkungan tersebut. Sebagaian besar rumah yang terbakar, masih menjadi bagian keluarga dari H Udin.

“H Udin itu dituakan, dan banyak warga yang sering meminta tolong, baik soal modal usaha dan lainnya. H Udin punya rumah yang bagian bawah rumah dibuatkan bedeng-bedeng dengan penghuni bedeng cukup banyak. Saat kebakaran, sebagian warga penghuni bedeng memang tidak di rumah, tapi lingkungan ini warganya selalu ramai,” ungkapnya.

Di lokasi kebakaran itu, proses pengamanan langsung dipimpin oleh Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi.

Ia mengatakan, pihak kepolisian masih berusaha melakukan proses penyelidikan mengenai penyebab terjadinya kebakaran yang terjadi di lorong Langgar Soto dan Khatim II sehingga megakibatkan 102 jiwa warga mengungsi. Polisi masih mengumpulkan beberapa barang bukti dan keterangan saksi.

“Belum pasti, anggota masih kumpulkan bahan apa bener dari ledakan gas atau listrik. Saya tidak mau menduga-duga, dan memang tidak boleh diduga-duga. Anggota masih bekerja, termasuk mengetahui ada tidaknya korban,” ungkapnya, Minggu (21/9/2014).

Sementara itu, pihak Kelurahan Talang Semut menyatakan, kebakarann yang terjadi di dua RT itu mengakibatkan lima rumah terbakar.

Diantaranya, di RT 12, sebanyak tiga rumah yang dihuni sekitar 15 Kepala Keluarga (KK), dengan 70 jiwa sedangkan di Rt 14, kebakaran mengakibatkan tiga rumah ludes terbakar, yang dihuni 5 KK dengan 32 jiwa. Sehingga total 102 jiwa yang kehilangan tempat tinggal

“Kita masih menghitung, diestimasikan sebanyak enam rumah di dua RT itu. Mereka sebagian besar bukan pemilik, karena banyak rumah bedeng yang disewakan. Tapi, akibat kebakaran itu, sebanyak 102 jiwa, dengan satu warga, Edi (30) mengalami luka bakar,” ungkap Lurah Talang Semut, Darwani.

Selain itu, kebekaran yang terjadi tepat di depan kantor Wali Kota Palembang itu, juga mendapatkan kunjungan langsung dari Wakil Wali Kota Palembang, Harnojoyo.

Ia mengatakan, akan segera memberikan bantuan tanggap darurat bagi 102 jiwa warga yang menjadi korban kebakaran.

“Pemkot akan saluran bantuan, saya harap warga tenang, dan menganggap musibah ini sebagai pembelajaran untuk terus mengantisipasi bahaya kebakaran dalam situasi kemarau saat ini,” ujarnya di hadapan para korban.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8275 seconds (0.1#10.140)