Polisi Selidiki Kecelakaan Maut di Batang
Polisi Selidiki Kecelakaan Maut di Batang
A
A
A
SEMARANG - Penyelidikan kasus kecelakaan maut di Batang, Jawa Tengah, yang menewaskan lima orang, terus dilakukan. Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah pun diturunkan.
Tim ahli itu menginvestigasi kecelakaan maut tersebut, termasuk melakukan penghitungan perkiraan kecepatan kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, kerasnya benturan, hingga penyebab terjadinya kecelakaan maut itu.
Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum (Gakkum) Dit Lantas Polda Jateng, AKBP Kingkin, mengatakan, hingga Selasa (16/9/2014) ini timnya masih bekerja.
"Masih penyelidikan, termasuk menganalisa dari foto-foto, nanti diolah di komputer. Nanti perkiraan dua hari lagi baru bisa disampaikan, termasuk berapa kecepatannya," ungkapnya saat dihubungi KORAN SINDO, Selasa (16/9/2014).
Dugaan sementara, kata Kingkin, penyebab kecelakaan maut itu karena faktor human error sopir Daihatsu Luxio yang juga menjadi korban tewas insiden itu.
"Dugaannya memang sopir Luxio itu mengantuk. Itu kejadian jam 04.00 pagi, juga mengemudi dari Bandung. Kendaraan oleng ke kiri, masuk ke kanan arah berlawanan dan menabrak truk. Nah dugaan ini nanti akan dikuatkan hasil penyelidikan dari TAA," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Batang, Jawa Tengah. Minibus berpenumpang sembilan orang terguling dan menabrak truk dari arah berlawanan. Akibatnya, lima orang tewas, enam lainnya luka.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di jalur pantura Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing, Batang, Jawa Tengah, Senin (15/9/2014) dini hari.
Diduga, kecelakaan maut ini akibat sopir minibus Daihatsu Luxio H 9285 VR yang melaju dari arah barat mengantuk dan oleng ke kiri. Sopir kemudian banting kemudi ke kanan, terguling hingga akhirnya menabrak truk bernopol N 8663 UZ yang bermuatan pepaya, yang melaju dari arah timur.
Tim ahli itu menginvestigasi kecelakaan maut tersebut, termasuk melakukan penghitungan perkiraan kecepatan kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, kerasnya benturan, hingga penyebab terjadinya kecelakaan maut itu.
Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum (Gakkum) Dit Lantas Polda Jateng, AKBP Kingkin, mengatakan, hingga Selasa (16/9/2014) ini timnya masih bekerja.
"Masih penyelidikan, termasuk menganalisa dari foto-foto, nanti diolah di komputer. Nanti perkiraan dua hari lagi baru bisa disampaikan, termasuk berapa kecepatannya," ungkapnya saat dihubungi KORAN SINDO, Selasa (16/9/2014).
Dugaan sementara, kata Kingkin, penyebab kecelakaan maut itu karena faktor human error sopir Daihatsu Luxio yang juga menjadi korban tewas insiden itu.
"Dugaannya memang sopir Luxio itu mengantuk. Itu kejadian jam 04.00 pagi, juga mengemudi dari Bandung. Kendaraan oleng ke kiri, masuk ke kanan arah berlawanan dan menabrak truk. Nah dugaan ini nanti akan dikuatkan hasil penyelidikan dari TAA," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Batang, Jawa Tengah. Minibus berpenumpang sembilan orang terguling dan menabrak truk dari arah berlawanan. Akibatnya, lima orang tewas, enam lainnya luka.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di jalur pantura Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing, Batang, Jawa Tengah, Senin (15/9/2014) dini hari.
Diduga, kecelakaan maut ini akibat sopir minibus Daihatsu Luxio H 9285 VR yang melaju dari arah barat mengantuk dan oleng ke kiri. Sopir kemudian banting kemudi ke kanan, terguling hingga akhirnya menabrak truk bernopol N 8663 UZ yang bermuatan pepaya, yang melaju dari arah timur.
(zik)
Explore More