Menabung 15 Tahun, Penjual Sayur Ini Naik Haji
A
A
A
WATAMPONE - Seorang penjual sayur di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, naik haji tahun ini. Keberhasilannya naik haji tidak terlepas dari kesabaran dan ketekunan mengumpulkan keuntungan dari hasil menjual sayur.
Hati binti Rabba, si penjual sayur yang akan naik haji, biasa menggelar dagangannya di salah satu lapak di Pasar Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dia merupakan warga Dusun Boda, Desa Polewali, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone. Hati binti Rabba membeli barang dagangannya dari para petani sayur di kampungnya. Kemudian, dia menjual barang dagangan itu di pasar tradisional tersebut.
Dengan keuntungan yang tak seberapa, Hati menyisihkan rupiah yang didapatnya selama 15 tahun dari hasil menjual sayur untuk mewujudkan niat sucinya berangkat ke Tanah Suci, menjadi tamu Allah.
Dan, atas seizin Allah, enam tahun setelah mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji, niat suci perempuan paruh baya ini akan terwujud. Sebab, namanya sudah terdaftar di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone sebagai salah seorang jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci. Dia dijadwalkan berangkat pada 23 September 2014, melalui Embarkasi Hasanuddin, bersama Kloter 1 jamaah haji Kabupaten Bone.
Penjual sayur ini sangat senang karena dia sudah akan menjadi tamu Allah di tahun ini. Hati yang hidup bersama suaminya, Matta, selalu yakin jika bekerja keras, sabar, disertai niat baik, apa yang diimpikan akan terwujud.
Kegembiraan pun terpancar di raut wajah perempuan yang belum memiliki anak ini, ketika teman-temannya sesama penjual di pasar tradisional itu, memberikan ucapan selamat dan mendoakan agar Hati menjadi haji mabrur.
Hati binti Rabba, si penjual sayur yang akan naik haji, biasa menggelar dagangannya di salah satu lapak di Pasar Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dia merupakan warga Dusun Boda, Desa Polewali, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone. Hati binti Rabba membeli barang dagangannya dari para petani sayur di kampungnya. Kemudian, dia menjual barang dagangan itu di pasar tradisional tersebut.
Dengan keuntungan yang tak seberapa, Hati menyisihkan rupiah yang didapatnya selama 15 tahun dari hasil menjual sayur untuk mewujudkan niat sucinya berangkat ke Tanah Suci, menjadi tamu Allah.
Dan, atas seizin Allah, enam tahun setelah mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji, niat suci perempuan paruh baya ini akan terwujud. Sebab, namanya sudah terdaftar di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone sebagai salah seorang jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci. Dia dijadwalkan berangkat pada 23 September 2014, melalui Embarkasi Hasanuddin, bersama Kloter 1 jamaah haji Kabupaten Bone.
Penjual sayur ini sangat senang karena dia sudah akan menjadi tamu Allah di tahun ini. Hati yang hidup bersama suaminya, Matta, selalu yakin jika bekerja keras, sabar, disertai niat baik, apa yang diimpikan akan terwujud.
Kegembiraan pun terpancar di raut wajah perempuan yang belum memiliki anak ini, ketika teman-temannya sesama penjual di pasar tradisional itu, memberikan ucapan selamat dan mendoakan agar Hati menjadi haji mabrur.
(zik)