Stok Obat di Puskesmas Habis, Pasien Kelimpungan
A
A
A
SAMPANG - Sejumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kehabisan stok obat.
Akibatnya, para pasien yang berobat ke sana kelimpungan. Bahkan, ada pasien yang sampai pulang.
Kondisi ini seperti yang terjadi di Puskesmas Kedungdung dan Banyuanyar. Dimana salah seorang pasien di Puskesmas Kedungdung terpaksa pulang karena stok obat katarak kehabisan.
Begitu juga dengan di Puskesmas Banyuanyar. Seorang keluarga pasien harus balik lagi lantaran vaksin untuk imunisasi anaknya di puskesmas itu kehabisan stok.
Tentu kondisi tersebut membuat masyarakat resah dan kecewa terhadap pelayanan puskesmas. Pasalnya, untuk vaksin imunisasi dan obat katarak saja kehabisan stok. Seharusnya hal tersebut tidak boleh sampai terjadi.
Sebelum obat habis, petugas harus mendatangkan obat-obatan yang hampir habis. Supaya puskesmas tidak kehabisan stok obat. Jika sudah begitu, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa maksimal dan tidak membuat pasien kecewa.
"Tiga hari keluarga saya menginap di Puskesmas Kedungdung, tetapi ketika melakukan persiapan untuk pengobatan katarak, malah obatnya tidak ada. Terpaksa pasien kami bawa pulang," terang Andri warga Omben, Sabtu (13/9/2014).
Hal yang sama juga dialami Silvi. Dia membawa anaknya ke Puskesmas Banyuanyar untuk memberikan imunisasi. Namun, vaksin untuk imunisasi stoknya habis di puskesmas.
"Saya sudah dua kali begitu, akhirnya saya pergi ke puskesmas yang lain, jauh dari rumah. Seandainya vaksin imunisasi di Puskesmas Banyuanyar ada, tentu saya tidak perlu pergi ke yang lain," ucap warga Perum Permata Indah Kelurahan Banyuanyar itu.
Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, M Rachman Hidayat, membantah jika stok obat-obatan pada sejumlah puskesmas kosong.
Dia memastikan persediaan obat-obatan di puskesmas cukup dan aman.
"Pembelian obat sudah disesuaikan dengan rencana kebutuhan obat (RKO) yang dilakukan setiap tahun. Jadi masyarakat jangan khawatir akan kehabisan stok obat, karena persediaan obat masih aman," pungkas Rachman.
Akibatnya, para pasien yang berobat ke sana kelimpungan. Bahkan, ada pasien yang sampai pulang.
Kondisi ini seperti yang terjadi di Puskesmas Kedungdung dan Banyuanyar. Dimana salah seorang pasien di Puskesmas Kedungdung terpaksa pulang karena stok obat katarak kehabisan.
Begitu juga dengan di Puskesmas Banyuanyar. Seorang keluarga pasien harus balik lagi lantaran vaksin untuk imunisasi anaknya di puskesmas itu kehabisan stok.
Tentu kondisi tersebut membuat masyarakat resah dan kecewa terhadap pelayanan puskesmas. Pasalnya, untuk vaksin imunisasi dan obat katarak saja kehabisan stok. Seharusnya hal tersebut tidak boleh sampai terjadi.
Sebelum obat habis, petugas harus mendatangkan obat-obatan yang hampir habis. Supaya puskesmas tidak kehabisan stok obat. Jika sudah begitu, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa maksimal dan tidak membuat pasien kecewa.
"Tiga hari keluarga saya menginap di Puskesmas Kedungdung, tetapi ketika melakukan persiapan untuk pengobatan katarak, malah obatnya tidak ada. Terpaksa pasien kami bawa pulang," terang Andri warga Omben, Sabtu (13/9/2014).
Hal yang sama juga dialami Silvi. Dia membawa anaknya ke Puskesmas Banyuanyar untuk memberikan imunisasi. Namun, vaksin untuk imunisasi stoknya habis di puskesmas.
"Saya sudah dua kali begitu, akhirnya saya pergi ke puskesmas yang lain, jauh dari rumah. Seandainya vaksin imunisasi di Puskesmas Banyuanyar ada, tentu saya tidak perlu pergi ke yang lain," ucap warga Perum Permata Indah Kelurahan Banyuanyar itu.
Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, M Rachman Hidayat, membantah jika stok obat-obatan pada sejumlah puskesmas kosong.
Dia memastikan persediaan obat-obatan di puskesmas cukup dan aman.
"Pembelian obat sudah disesuaikan dengan rencana kebutuhan obat (RKO) yang dilakukan setiap tahun. Jadi masyarakat jangan khawatir akan kehabisan stok obat, karena persediaan obat masih aman," pungkas Rachman.
(ilo)