Polisi Endus Jejak Pembunuh Mahasiswi Undip Semarang

Kamis, 11 September 2014 - 18:10 WIB
Polisi Endus Jejak Pembunuh...
Polisi Endus Jejak Pembunuh Mahasiswi Undip Semarang
A A A
SEMARANG - Petugas Polrestabes Semarang mengaku telah mengantongi pelaku pembunuhan yang menimpa Ina Winarni (22), mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, beberapa petunjuk mengarah ke titik terang siapa pelaku di balik insiden sadistis itu. Salah satunya, petunjuk dari ponsel korban yang hilang dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sumber wartawan menyebut, pelacakan ponsel itu muncul di sekitaran Kudus, tak sampai 12 jam dari korban ditemukan tewas, pada Selasa 9 September 2014 malam, sekira pukul 22.00 WIB.

Informasi awal itu kemudian ditelusuri, dan diketahui jika ada kuli bangunan yang rumahnya berada di samping TKP, yang merupakan warga Kudus. Kuli itu tak kembali ke tempatnya bekerja, tak lama setelah kejadian.

Petunjuk lain adalah anjing pelacak dari Unit Satwa Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polrestabes Semarang. Anjing itu sempat mengendus jejak pelaku ke sebuah lahan kosong samping TKP, yang juga bersebelahan dengan rumah yang dibangun.

Itu di sisi selatan TKP. Sedang di sisi utara TKP, polisi juga menemukan rumah yang sedang dibangun. Bangunannya cukup besar. Dari bangunan itu, tak lama setelah korban ditemukan tewas, polisi sempat menciduk beberapa kuli bangunan.

“Arahnya ke situ. Karena ada yang menghilang, setelah ada kejadian. Pelaku belum tertangkap, anggota masih di lapangan mengejar,” kata Kapolsek Banyumanik Kompol Arifin Renel, kepada wartawa, Kamis (11/9/2014).

Saat ini, pihaknya dibantu Polrestabes Semarang, telah memeriksa tujuh kuli bangunan, tak lama setelah insiden terjadi. “Pemeriksaan dilakukan di polsek,” tambahnya.

Saat ditanyakan apakah pelaku terekam Closed Circuit Television (CCTV) saat beraksi ataupun melarikan diri, Renel membantah. Hasil pemeriksaan CCTV di pos sekuriti yang jaraknya 50 meter dari TKP, pelaku tidak terekam.

“Kemungkinan larinya dari belakang perumahan (sisi selatan), karena di situ sedang banyak pembangunan–pembangunan. Kalau almarhumah, saat mau datang sebelum kejadian, sempat terekam CCTV, di pos sekuriti," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan tewas di rumah tinggalnya, Jalan Estetika Barat, Blok G 26, Perumahan Graha Estetika, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, oleh pamannya sekira pukul 22.00 WIB.

Ponsel dan sepeda motor Vario korban hilang dari TKP. Posisi korban telentang di bawah tempat tidur, dengan tangan terikat tambang plastik, mulut dan hidung tersumpal mengeluarkan darah.

Korban mengenakan kaus dan celana pendek. Hasil pemeriksaan forensik, penyebab kematian korban karena jeratan di leher. Waktu kematian diperkirakan sekitar enam jam, sebelum jenazah kali pertama ditemukan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)