Hutan di Lereng Gunung Agung Terbakar
A
A
A
KARANGASEM - Hutan di lereng Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, kembali terbakar. Lokasi terbakarnya kawasan di gunung tertinggi di Bali itu terlihat di Kecamatan Kubu.
Selain itu, kepulan asap juga bisa dilihat dari daerah Tulamben jalur utama Amlapura (Karangasem)-Singaraja (Buleleng).
"Kepulan asap juga bisa dilihat dari Desa Dukuh dan Batu Belah, Kecamatan Kubu," ujar Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Karangasem, I Wayan Budiarsa saat dihubungi wartawan, Minggu (7/9/2014).
Sebenarnya, kebakaran mulai dilihat warga sejak Sabtu kemarin. Mengantisipasi kebakaran meluas, pihaknya mengaku sudah menerjunkan beberapa petugas Dishutbun, termasuk KRPH Kubu dan Karangasem. Hanya, mereka sebatas melakukan pemantauan.
Dari hasil pemantuaannya, kepulan asap masih jauh di atas gunung. Diperkirakan berada di ketinggian lebih dari 1.000 DPL. Karenanya, kecil kemungkinan petugas bisa menjangkau lokasi itu dalam waktu singkat.
Pihaknya juga belum bisa memastikan seberapa parah tingkat kebakaran di kawasan itu.
Demikian juga, berapa luasan lahan yang terbakar belum bisa dipastikan.
Dengan begitu, akan sangat riskan dan membahayakan jika petugas langsung datang ke lokasi kebakaran guna melakukan pemadaman. "Sementara kami pantau dahulu. Jangan sampai kita ke lokasi justru malah membahayakan diri," sambungnya.
Disinggung penyebab kebakaran, belum bisa dipastikan apakah karena kelalaian manusia atau karena ada sebab lain seperti musim kemarau seperti saat ini.
Pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya mengingat ada informasi terakhir warga yang mengatakan ada empat titik api yang sudah mendekati ke permukiman sekitar.
Selain itu, kepulan asap juga bisa dilihat dari daerah Tulamben jalur utama Amlapura (Karangasem)-Singaraja (Buleleng).
"Kepulan asap juga bisa dilihat dari Desa Dukuh dan Batu Belah, Kecamatan Kubu," ujar Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Karangasem, I Wayan Budiarsa saat dihubungi wartawan, Minggu (7/9/2014).
Sebenarnya, kebakaran mulai dilihat warga sejak Sabtu kemarin. Mengantisipasi kebakaran meluas, pihaknya mengaku sudah menerjunkan beberapa petugas Dishutbun, termasuk KRPH Kubu dan Karangasem. Hanya, mereka sebatas melakukan pemantauan.
Dari hasil pemantuaannya, kepulan asap masih jauh di atas gunung. Diperkirakan berada di ketinggian lebih dari 1.000 DPL. Karenanya, kecil kemungkinan petugas bisa menjangkau lokasi itu dalam waktu singkat.
Pihaknya juga belum bisa memastikan seberapa parah tingkat kebakaran di kawasan itu.
Demikian juga, berapa luasan lahan yang terbakar belum bisa dipastikan.
Dengan begitu, akan sangat riskan dan membahayakan jika petugas langsung datang ke lokasi kebakaran guna melakukan pemadaman. "Sementara kami pantau dahulu. Jangan sampai kita ke lokasi justru malah membahayakan diri," sambungnya.
Disinggung penyebab kebakaran, belum bisa dipastikan apakah karena kelalaian manusia atau karena ada sebab lain seperti musim kemarau seperti saat ini.
Pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya mengingat ada informasi terakhir warga yang mengatakan ada empat titik api yang sudah mendekati ke permukiman sekitar.
(mhd)