Reklamasi Akan Hancurkan Pariwisata Bali
A
A
A
DENPASAR - Penolakan reklamasi Teluk Benoa dilakukan karena kekhawatiran rusaknya lingkungan, yang berujung hancurnya pariwisata Bali.
Seperti diketahui, Pulau Dewata terkenal dengan keindahan alamnya. Apabila budaya dan lingkungannya rusak akibat reklamasi, pariwisatanya pun akan hilang.
Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) Wayan Gendo Suardana mengatakan, Bali sudah memiliki semuanya, tidak perlu ada kata-kata reklamasi. Bali tidak seperti Singapura yang membutuhkan destinasi wisata buatan sehingga negara tersebut harus mereklamasi Pulau Sentosa.
"Kita bisa lihat dampak reklamasi dari Singapura, dampaknya sampai ke negara kita, ada sebagian pulau kita yang hilang akibat abrasi. Itu apa penyebabnya kalau bukan dampak reklamasi dari negari tetangga. Lingkungan rusak, pariwisata akan hilang," ucapnya di Banjar Kedaton Kesiman, Denpasar, Minggu (7/9/2014).
Gendo Suardana menambahkan, banyak masyarakat yang pro dengan reklamasi mengatakan bahwa Singapura saja bisa mereklamasi, kenapa Bali tidak.
"Apakah mereka itu semua tidak berkaca dengan apa yang pernah terjadi. Kalau reklamasi itu dilanjutkan, pariwisata Bali akan hancur. Seperti Hawaii, Ukraina, karena banyaknya pembangunan, wisatawan sudah tidak tertarik lagi, dan keindahan alamnya pun sudah hilang," terangnya.
Menurut Gendo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sudah mengatakan bahwa di Badung tidak perlu ditambah lagi bangunan hotel karena sudah overload. Namun, pihak kabupaten tidak mau menyetop perizinan pembangunan hotel, meski sudah ada moratorium pembangunan hotel.
Seperti diketahui, Pulau Dewata terkenal dengan keindahan alamnya. Apabila budaya dan lingkungannya rusak akibat reklamasi, pariwisatanya pun akan hilang.
Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) Wayan Gendo Suardana mengatakan, Bali sudah memiliki semuanya, tidak perlu ada kata-kata reklamasi. Bali tidak seperti Singapura yang membutuhkan destinasi wisata buatan sehingga negara tersebut harus mereklamasi Pulau Sentosa.
"Kita bisa lihat dampak reklamasi dari Singapura, dampaknya sampai ke negara kita, ada sebagian pulau kita yang hilang akibat abrasi. Itu apa penyebabnya kalau bukan dampak reklamasi dari negari tetangga. Lingkungan rusak, pariwisata akan hilang," ucapnya di Banjar Kedaton Kesiman, Denpasar, Minggu (7/9/2014).
Gendo Suardana menambahkan, banyak masyarakat yang pro dengan reklamasi mengatakan bahwa Singapura saja bisa mereklamasi, kenapa Bali tidak.
"Apakah mereka itu semua tidak berkaca dengan apa yang pernah terjadi. Kalau reklamasi itu dilanjutkan, pariwisata Bali akan hancur. Seperti Hawaii, Ukraina, karena banyaknya pembangunan, wisatawan sudah tidak tertarik lagi, dan keindahan alamnya pun sudah hilang," terangnya.
Menurut Gendo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sudah mengatakan bahwa di Badung tidak perlu ditambah lagi bangunan hotel karena sudah overload. Namun, pihak kabupaten tidak mau menyetop perizinan pembangunan hotel, meski sudah ada moratorium pembangunan hotel.
(zik)