Hindari Mahasiswa, Pelat Mobil Dinas Gubernur Riau Diganti
A
A
A
PEKANBARU - Pihak Protokoler Pemprov Riau mengganti pelat nomor mobil BM 1 yang dikendarai Gubernur Riau Annas Maamun menjadi BM 1940.
Hal ini dilakukan pihak protokoler Pemprov Riau untuk menyelamatkan Annas dari penghadangan massa mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPRD Riau, Sabtu (6/9/2014).
Kejadian ini terjadi usai Gubernur Riau selesai mengikuti acara pelantikan anggota DPRD Riau Periode 2014-2019 di kantor dewan.
Namun saat akan meninggalkan gedung dewan, saat itu dia melihat mahasiswa yang mendemonya dan tidak kunjung bubar.
Kemudian mobil jenis Toyota Corn ini berhasil mengecoh mahasiswa yang masih berdemo saat itu. Dia berhasil keluar dari pintu pagar sebelah kiri Kantor DPRD. Sedangkan ratusan pendemo dari Universitas Riau berkonsentrasi di pintu pagar sebelah kanan.
Mahasiswa sendiri menuntut DPRD Riau melakukan interpelasi. Mahasiswa berharap agar kasus pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap Gubernur Riau Annas Maamun itu jelas tanpa ada politisasi.
Dalam aksi demo tadi juga sempat terlibat bentrok antar mahasiswa dan polisi. "Kita minta Gubenur berterus terang dan bicara langsung apa adanya. Dan jika salah, dia minta maaf tapi proses hukum tetap lanjut. Tapi jika dia merasa tidak bersalah laporkan balik biar tidak ada timbul fitnah," ucap Suyeni koordinator mahasiswa saat itu.
Hal ini dilakukan pihak protokoler Pemprov Riau untuk menyelamatkan Annas dari penghadangan massa mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPRD Riau, Sabtu (6/9/2014).
Kejadian ini terjadi usai Gubernur Riau selesai mengikuti acara pelantikan anggota DPRD Riau Periode 2014-2019 di kantor dewan.
Namun saat akan meninggalkan gedung dewan, saat itu dia melihat mahasiswa yang mendemonya dan tidak kunjung bubar.
Kemudian mobil jenis Toyota Corn ini berhasil mengecoh mahasiswa yang masih berdemo saat itu. Dia berhasil keluar dari pintu pagar sebelah kiri Kantor DPRD. Sedangkan ratusan pendemo dari Universitas Riau berkonsentrasi di pintu pagar sebelah kanan.
Mahasiswa sendiri menuntut DPRD Riau melakukan interpelasi. Mahasiswa berharap agar kasus pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap Gubernur Riau Annas Maamun itu jelas tanpa ada politisasi.
Dalam aksi demo tadi juga sempat terlibat bentrok antar mahasiswa dan polisi. "Kita minta Gubenur berterus terang dan bicara langsung apa adanya. Dan jika salah, dia minta maaf tapi proses hukum tetap lanjut. Tapi jika dia merasa tidak bersalah laporkan balik biar tidak ada timbul fitnah," ucap Suyeni koordinator mahasiswa saat itu.
(aww,whb)