Pecah Kaca Mobil Pejabat Gunungkidul, Bandit Gondol Laptop
A
A
A
WONOSARI - Seorang pejabat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Winarno, menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil. Pencurian terjadi di Jalan Prambanan-Piyungan, tepatnya di Dusun Piyungan, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, kemarin siang.
Akibat kejadian tersebut, Winarno harus kehilangan laptop merek Asus, HP Samsung G S4, dan uang tunai Rp500 ribu. Kepada petugas kepolisian, Winarno, warga Babadan RT 05/36, Sendangtirto, Berbah, Sleman, ini mengaku aksi pencurian dengan kekerasan (curas) ini terjadi ketika dirinya sedang bertakziah (melayat) di tempat kerabatnya yang meninggal.
Saat itu, mobil dinas yang ia pakai, Daihatsu Terios AB 86 D, diparkir di tepi jalan raya Prambanan-Piyungan. "Saya pergi sama istri, mobil saya parkir di dekat warung bakso," ceritanya, Jumat (29/8/2014).
Winarno mengungkapkan, mobil yang ia parkir memang letaknya agak jauh dari lokasi takziah karena parkiran kendaraan pelayat penuh. Karena agak jauh, pengawasan dari orang-orang yang takziah juga kurang. Saat itu, alarm mobilnya pun tidak ia nyalakan karena dalam suasana duka.
Ketika selesai takziah, Winarno kembali ke tempat parkir. Namun, dia mendapati kaca samping kanan mobil pecah dan barang-barang yang disimpan di dalam mobil hilang. Atas kejadian tersebut korban kemudian lapor ke Polsek Piyungan.
"Tas isinya laptop, HP dan uang tunai saya sudah lenyap. Ya kira-kira kalau ditotal sekitar Rp 6 juta," jelasnya.
Kapolsek Piyungan Kompol Leo Fasak mengatakan, hingga saat ini pelaku curas masih dalam penyelidikan kepolisian. Aksi kejahatan dengan modus pecah kaca mobil memang sering terjadi di Bantul. Sehingga ia mengimbau masyarakat, khususnya pemilik mobil, agar jangan meninggalkan barang berharga di dalam mobil saat parkir.
"Karena disinyalir para pelaku kejahatan itu bisa mendeteksi adanya barang berharga di mobil, atau Anda sudah dibuntuti sebelumnya," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, Winarno harus kehilangan laptop merek Asus, HP Samsung G S4, dan uang tunai Rp500 ribu. Kepada petugas kepolisian, Winarno, warga Babadan RT 05/36, Sendangtirto, Berbah, Sleman, ini mengaku aksi pencurian dengan kekerasan (curas) ini terjadi ketika dirinya sedang bertakziah (melayat) di tempat kerabatnya yang meninggal.
Saat itu, mobil dinas yang ia pakai, Daihatsu Terios AB 86 D, diparkir di tepi jalan raya Prambanan-Piyungan. "Saya pergi sama istri, mobil saya parkir di dekat warung bakso," ceritanya, Jumat (29/8/2014).
Winarno mengungkapkan, mobil yang ia parkir memang letaknya agak jauh dari lokasi takziah karena parkiran kendaraan pelayat penuh. Karena agak jauh, pengawasan dari orang-orang yang takziah juga kurang. Saat itu, alarm mobilnya pun tidak ia nyalakan karena dalam suasana duka.
Ketika selesai takziah, Winarno kembali ke tempat parkir. Namun, dia mendapati kaca samping kanan mobil pecah dan barang-barang yang disimpan di dalam mobil hilang. Atas kejadian tersebut korban kemudian lapor ke Polsek Piyungan.
"Tas isinya laptop, HP dan uang tunai saya sudah lenyap. Ya kira-kira kalau ditotal sekitar Rp 6 juta," jelasnya.
Kapolsek Piyungan Kompol Leo Fasak mengatakan, hingga saat ini pelaku curas masih dalam penyelidikan kepolisian. Aksi kejahatan dengan modus pecah kaca mobil memang sering terjadi di Bantul. Sehingga ia mengimbau masyarakat, khususnya pemilik mobil, agar jangan meninggalkan barang berharga di dalam mobil saat parkir.
"Karena disinyalir para pelaku kejahatan itu bisa mendeteksi adanya barang berharga di mobil, atau Anda sudah dibuntuti sebelumnya," ujarnya.
(zik)