Ibu dan Anak Tewas Terlindas Truk

PANGKALAN BALAI - Seorang ibu beserta anak kandungnya tewas seketika setelah sepeda motor Yamaha Jupiter BG 5463 JV yang dikendarai keduanya dilindas truk tronton di Jalan Palembang-Betung Kilometer 16, Selasa (26/8/2014).

Pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter, Alpin Hidayat (16) siswa SMK 2 Palembang kelas 10, yang membonceng ibu kandungnya Nunuk Sriyani (32) warga Desa Sri Mulya, Kecamatan Air Saleh, tewas dengan kepala pecah akibat terlindas truk tronton BH 8981 HU, yang dikemudikan Amrizal (40) warga Jambi.

Kecelakaan tersebut bermula saat sepeda motor yang dikemudikan Alpin dari arah Betung menuju ke Palembang hendak menyalip dari sebelah kiri truk tronton yang dikemudikan Amrizal dari arah yang sama.

Namun saat ingin mendahului menyenggol bak belakang truk sehingga oleng dan terjatuh di kolong truk dan kemudian dilindas ban belakang truk.

Kedua korbanpun langsung terlindas ban belakang truk tepat di bagian kepala sehingga tewas seketika dengan otak kepala berserakan di jalan.

Usai melindas kedua korban, pengemudi truk langsung melaju kencang untuk mengamankan diri ke Polsek Talang Kelapa.

Warga sekitar dan beberapa anggota TNI dan Polri serta pengemudi kendaraan lain yang melintas melihat kejadian tersebut langsung mengevakuasi korban ke pinggir jalan dan menutupi dengan koran.

"Mereka ingin mendahului truk tersebut namun kendaraan oleng dan terjatuh ke bawah truk, " ujar Yanto warga Sukajadi yang sedang duduk di pinggir warung dekat tempat kejadian.

Kejadian tersebut sempat memacetkan jalan hampir 2 kilometer dari kedua arah. Karena proses evakuasi.

Rizal (41), keluarga korban mengatakan, kedua keluarganya baru saja berkunjung ke kantor Pemda Banyuasin, Pangkalan Balai, tempat suami Nunuk bekerja.

"Tadi pagi mereka pergi ke ke kantor suaminya karena ada keperluan. Kejadiannya itu ketika mereka hendak pulang dari kantor ke rumah kontrakan mereka," ujarnya.

Keluarga kecil ini tinggal di sebuah rumah kontrakan, Jalan Dwikora, Kelurahan 20 Ilir D, Kecamatan Ilir Timur I, sejak Nasukin bekerja di Pemda Banyuasin.