Ahli Pemulihan Aset se-Asia Pasifik Kumpul di Yogya

Senin, 25 Agustus 2014 - 13:35 WIB
Ahli Pemulihan Aset se-Asia Pasifik Kumpul di Yogya
Ahli Pemulihan Aset se-Asia Pasifik Kumpul di Yogya
A A A
YOGYAKARTA - Para praktisi dan ahli pemulihan aset se-Asia Pasifik berkumpul di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka membahas bagaimana menyelamatkan atau menarik kembali aset-aset hasil kejahatan yang berada di luar negeri.

Jaksa Agung RI Basrief Arief menyatakan, butuh kerja sama lintas negara yang memiliki semangat dan visi yang sama dalam melakukan berbagai terobosan untuk menarik aset tindak pidana kejahatan lintas negara.

"Kita berjejaring untuk saling bertukar informasi, pengalaman, dan tentunya memperlancar proses pengembalian aset hasil kejahatan di luar negeri," kata Basrief Arief kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (25/8/2014).

Hal itu disampaikan seusai membuka Annual General Meeting (AGM) organisasi informal Asset Recovery Interagency Network-Asia Pasific (ARIN-AP) di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.

Hadir sejumlah negara anggota ARIN-AP mulai dari Malaysia, Thailand, Vietnam, China, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, Persatuan Negara Kepulauan Pacific, Australia, dan Selandia Baru. Hadir pula perwakilan dari Belanda, Inggris, Irlandia, dan Spanyol sebagai pejabat tinggi dari CARIN (Camden Asset Recovery Inter-Agency Network), perwakilan PBB (UNODC), World Bank, dan lainnya.

Basrief menyampaikan, Indonesia menjadi Presiden ARIN-AP pertama untuk periode tahun 2014, sejak organisasi ini berdiri pada November 2013.

"Kita mendapat kehormatan menjadi penyelenggara AGM 2014 ini. Kita berharap di Kota Yogya ini menjadi sebuah forum yang bermanfaat bagi seluruh anggota ARIN-AP, bagi kemajuan penegakan hukum di kawasan Asia Pasifik, dan terutama di Indonesia," katanya.

Sejak 2012 hingga saat ini, kata Basrief, sudah ada sekitar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun aset kejahatan yang sudah ditarik ke Indonesia dari luar negeri. Dia mengaku masih banyak aset yang hingga kini masih dalam proses penarikan kembali dari negara tetangga. Dengan kerja sama ini diharapkan lebih mempermudah proses pengembalian aset kejahatan yang berada di luar negeri.

Presiden ARIN-AP 2014 Chuck Suryosumpeno menyampaikan, pertemuan ini untuk sharing pengalaman terkait berbagai perkembangan di bidang pemulihan aset.

"Momen ini untuk mencari formulasi baru dalam pencegahan dan penyelesaian beragam masalah dalam pemulihan aset," kata Chuck yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejagung RI ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6643 seconds (0.1#10.140)