50 Ton BBM Meledak, 3 ABK KM Restu Ilahi Kritis
A
A
A
MANOKWARI - Sebuah kapal pengangkut BBM, pukul 01.00 WITA, terbakar di Pelabuhan Anggrrem, Manokwari, Papua Barat. Kapal Motor bernama Restu Ilahi ini, mengangkut 15 Ton Gas Oil, dan 30 Ton Gasolin dengan tujuan Wasior, Teluk Wondama.
Dugaan kuat, kebakaran awal kapal tersebut akibat percikan api dari kamar mesin kapal. Sebelum terbakar, kapal berawak delapan orang ABK tersebut, tengah bersiap menuju Wasior, Kabupaten Teluk Wondama. Namun, saat mesin kapal dinyalakan, muncul percikan api dari dalam kamar mesin yang kemudian memicu ledakan.
Tiga dari delapan korban, langsung dilarikan ke UGD, karena mengalami luka bakar yang cukup serius. Satu di antaranya, menderita luka hampir di sekujur tubuh. Ketiga korban yang dirawat di RSUD, adalah Risman, La Paku, dan Yasman.
“Pas mau kasih menyala mesin, muncul percikan api, kemudian kapal terbakar dan meledak,” sebut La Paku, Nahkoda KM Restu Ilahi, saat ditemui di UGD RSUD Manokwari, Jumat (15/8/2014).
Dia mengaku, sesaat setelah muncul percikan api, dirinya bersama sejumlah ABK lain, langsung menyelamatkan diri saat mengetahui kapal mulai terbakar. Tak lama setelah itu, ledakan pertama pun terjadi.
Sejumlah warga sekitar mengaku, mendegar beberapa kali ledakan beruntun. Kapal yang awalnya bersandar pada salah satu kapal di Pelabuhan Anggrem ini, kemudian mulai menjauh saat api mulai membesar.
“Pertama, kapal bersandar didekat kapal lain di pelabuhan, tapi setelah meledak dan terbakar, kapal mulai menjauhi lokasi dan terus menuju tengah laut,” ujar salah seorang warga.
Ketiga korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di Unit Gawat Darurat RSUD Manokwari. Risman, mengalami luka bakar sekitar 99,9 persen (cukup serius). Sementara La Paku, mengalami 63 persen luka bakar, dan Yasman mengalami 36 persen luka bakar.
“Dua dari tiga korban ini mengalami luka bakar cukup serius, di mana luka bakarnya hampir di seluruh tubuh. Sedangkan satu korban lainnya, hanya mengalami luka bakar di bagian wajah, dan lengannya,” terang Dokter Feytie M Mawey.
Kapal tersebut hingga pukul 04.15 WITA, masih terbakar dan terus menjauh dari lokasi kebakaran yang padat penduduk. Sementara, kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Dugaan kuat, kebakaran awal kapal tersebut akibat percikan api dari kamar mesin kapal. Sebelum terbakar, kapal berawak delapan orang ABK tersebut, tengah bersiap menuju Wasior, Kabupaten Teluk Wondama. Namun, saat mesin kapal dinyalakan, muncul percikan api dari dalam kamar mesin yang kemudian memicu ledakan.
Tiga dari delapan korban, langsung dilarikan ke UGD, karena mengalami luka bakar yang cukup serius. Satu di antaranya, menderita luka hampir di sekujur tubuh. Ketiga korban yang dirawat di RSUD, adalah Risman, La Paku, dan Yasman.
“Pas mau kasih menyala mesin, muncul percikan api, kemudian kapal terbakar dan meledak,” sebut La Paku, Nahkoda KM Restu Ilahi, saat ditemui di UGD RSUD Manokwari, Jumat (15/8/2014).
Dia mengaku, sesaat setelah muncul percikan api, dirinya bersama sejumlah ABK lain, langsung menyelamatkan diri saat mengetahui kapal mulai terbakar. Tak lama setelah itu, ledakan pertama pun terjadi.
Sejumlah warga sekitar mengaku, mendegar beberapa kali ledakan beruntun. Kapal yang awalnya bersandar pada salah satu kapal di Pelabuhan Anggrem ini, kemudian mulai menjauh saat api mulai membesar.
“Pertama, kapal bersandar didekat kapal lain di pelabuhan, tapi setelah meledak dan terbakar, kapal mulai menjauhi lokasi dan terus menuju tengah laut,” ujar salah seorang warga.
Ketiga korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di Unit Gawat Darurat RSUD Manokwari. Risman, mengalami luka bakar sekitar 99,9 persen (cukup serius). Sementara La Paku, mengalami 63 persen luka bakar, dan Yasman mengalami 36 persen luka bakar.
“Dua dari tiga korban ini mengalami luka bakar cukup serius, di mana luka bakarnya hampir di seluruh tubuh. Sedangkan satu korban lainnya, hanya mengalami luka bakar di bagian wajah, dan lengannya,” terang Dokter Feytie M Mawey.
Kapal tersebut hingga pukul 04.15 WITA, masih terbakar dan terus menjauh dari lokasi kebakaran yang padat penduduk. Sementara, kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
(san)