MUI Jateng Nyatakan ISIS Haram
A
A
A
SEMARANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menganggap paham Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) haram.
"Bagi MUI, NKRI itu sudah final. Pancasila itu sudah final. Bagi kami ya bahasanya haram," ungkap Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji, usai pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jateng di Gubernuran, Semarang, Rabu (6/8/2014).
Menurutnya, terkait haram itu MUI akan memfatwakannya besok (Kamis). "Insya Allah besok pagi MUI pusat akan keluarkan fatwa itu. Tapi pada dasarnya dari dalam hati sudah itu (ISIS haram). Insya Allah isinya itu (fatwa)," timpalnya.
Pihaknya mengatakan, akan ada agenda besar dalam rangka pendekatan sebagai salah satu solusi persoalan itu.
Berbagai pendekatan ke masyarakat diharapkan akan menambah kekebalan masyarakat agar tidak mudah menerima paham-paham yang bertentangan dengan NKRI.
"Soal pemahaman agama, kami tentu akan coba ajak diskusi. Di dalam Lapas juga diajak diskusi, walaupun beliau-beliau sudah punya pendirian sendiri. Sulit, tapi kan bukan mustahil," lanjutnya.
Salah satu pertemuan untuk membahas itu, kata dia, akan diadakan di Semarang pada 9 Agustus nanti. Diikuti MUI se Jateng, Dewan Masjid Jawa Tengah dan Persatuan Haji Jateng.
"Dewan masjid itu jumlahnya 35.000. Persatuan haji itu ratusan ribu jumlahnya. Nanti bingkai acaranya halal bi halal, di dalamnya salah satu yang dibahas ISIS itu," tandasnya.
"Bagi MUI, NKRI itu sudah final. Pancasila itu sudah final. Bagi kami ya bahasanya haram," ungkap Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji, usai pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jateng di Gubernuran, Semarang, Rabu (6/8/2014).
Menurutnya, terkait haram itu MUI akan memfatwakannya besok (Kamis). "Insya Allah besok pagi MUI pusat akan keluarkan fatwa itu. Tapi pada dasarnya dari dalam hati sudah itu (ISIS haram). Insya Allah isinya itu (fatwa)," timpalnya.
Pihaknya mengatakan, akan ada agenda besar dalam rangka pendekatan sebagai salah satu solusi persoalan itu.
Berbagai pendekatan ke masyarakat diharapkan akan menambah kekebalan masyarakat agar tidak mudah menerima paham-paham yang bertentangan dengan NKRI.
"Soal pemahaman agama, kami tentu akan coba ajak diskusi. Di dalam Lapas juga diajak diskusi, walaupun beliau-beliau sudah punya pendirian sendiri. Sulit, tapi kan bukan mustahil," lanjutnya.
Salah satu pertemuan untuk membahas itu, kata dia, akan diadakan di Semarang pada 9 Agustus nanti. Diikuti MUI se Jateng, Dewan Masjid Jawa Tengah dan Persatuan Haji Jateng.
"Dewan masjid itu jumlahnya 35.000. Persatuan haji itu ratusan ribu jumlahnya. Nanti bingkai acaranya halal bi halal, di dalamnya salah satu yang dibahas ISIS itu," tandasnya.
(sms)