Perampok Emas di Blitar Diduga Kelompok Surabaya-Solo
A
A
A
BLITAR - Polres Kota Blitar terus memburu kawanan perampok toko emas di komplek Pasar Gambar, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Enam pelaku yang menggasak emas sekilo dengan bersenjatakan pistol tersebut diduga berasal dari kelompok Surabaya dan Solo.
"Untuk itu pengejaran lebih fokus ke luar kota," ujar Kapolres Kota Blitar Ajun Komisaris Besar Polisi Yulia Agustin, kepada wartawan, Jumat (25/7/2014).
Aksi perampokan yang berlangsung pekan silam tersebut menarik perhatian Polda Jatim. Satu tim yang terdiri lima orang anggota buru sergap diterjunkan. Mereka diperbantukan untuk mengendus jejak pelarian sekaligus membekuk para pelaku.
"Sebab tidak hanya emas dalam jumlah besar, pelaku menggunakan senjata api (senpi). Kami berkoordinasi dengan polres setempat, dan melakukan penyisiran ke wilayah Tulungagung, Trenggalek, dan Kediri," jelas Yulia.
Enam orang bercadar itu dicurigai sebagai pelaku dengan aksi serupa di wilayah Kabupaten Kediri sebelumnya. Dengan gagang senpi mereka meremukkan kaca etalase penyimpanan perhiasan (emas), lalu membawanya kabur ke arah utara (Kediri).
Hingga kini, petugas juga belum mengarahkan penyelidikan apakah aksi perampokan sejumlah toko emas yang terjadi terkait modus para pelaku kejahatan terorisme. Kendati sudah diketahui sebelumnya, ada kelompok teroris yang memilih jalan perampokan sebagai ikhtiar penggalangan dana.
Saat ini, petugas juga belum bisa memastikan jenis pistol yang digunakan pelaku. Namun dari keterangan saksi, diduga perampok menggunakan pistol FN.
"Dan yang digunakan untuk memecah kaca etalase dapat dipastikan pistol sungguhan. Sedangkan yang lainya kita belum bisa memastikan. Saat ini terus mendalami penyelidikan," tambahnya.
Sekedar diketahui, dari tiga sepeda motor yang digunakan pelaku, satu di antaranya berhasil diidentifikasi nopolnya. Yakni Honda Supra L 737. Selain Honda Supra, pelaku mengendarai Yamaha Mio.
"Untuk itu pengejaran lebih fokus ke luar kota," ujar Kapolres Kota Blitar Ajun Komisaris Besar Polisi Yulia Agustin, kepada wartawan, Jumat (25/7/2014).
Aksi perampokan yang berlangsung pekan silam tersebut menarik perhatian Polda Jatim. Satu tim yang terdiri lima orang anggota buru sergap diterjunkan. Mereka diperbantukan untuk mengendus jejak pelarian sekaligus membekuk para pelaku.
"Sebab tidak hanya emas dalam jumlah besar, pelaku menggunakan senjata api (senpi). Kami berkoordinasi dengan polres setempat, dan melakukan penyisiran ke wilayah Tulungagung, Trenggalek, dan Kediri," jelas Yulia.
Enam orang bercadar itu dicurigai sebagai pelaku dengan aksi serupa di wilayah Kabupaten Kediri sebelumnya. Dengan gagang senpi mereka meremukkan kaca etalase penyimpanan perhiasan (emas), lalu membawanya kabur ke arah utara (Kediri).
Hingga kini, petugas juga belum mengarahkan penyelidikan apakah aksi perampokan sejumlah toko emas yang terjadi terkait modus para pelaku kejahatan terorisme. Kendati sudah diketahui sebelumnya, ada kelompok teroris yang memilih jalan perampokan sebagai ikhtiar penggalangan dana.
Saat ini, petugas juga belum bisa memastikan jenis pistol yang digunakan pelaku. Namun dari keterangan saksi, diduga perampok menggunakan pistol FN.
"Dan yang digunakan untuk memecah kaca etalase dapat dipastikan pistol sungguhan. Sedangkan yang lainya kita belum bisa memastikan. Saat ini terus mendalami penyelidikan," tambahnya.
Sekedar diketahui, dari tiga sepeda motor yang digunakan pelaku, satu di antaranya berhasil diidentifikasi nopolnya. Yakni Honda Supra L 737. Selain Honda Supra, pelaku mengendarai Yamaha Mio.
(san)