Korban Malaysia Airlines MH17 Dapat Bantuan Pemakaman Rp10 Juta
A
A
A
BULELENG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberikan bantuan terhadap keluarga korban Malaysia Airlines MH17 sebesar Rp20 juta, kepada masing-masing keluarga korban akan mendapatkan Rp10 juta.
Bantuan diberikan langsung Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Bantuan itu, diharapkan dapat meringankan beban korban untuk keperluan upacara pengabenan. Sebab biaya untuk pemakaman masyarakat Bali tergolong cukup mahal.
“Kami bersama masyarakat Bali turut berduka cita atas meninggalnya putra-putri Bali yang menjadi korban pesawat milik Malaysia itu. Kami memberikan bantuan ini supaya bisa meringankan beban keluarga,” katanya, di Buleleng, Selasa (22/7/2014).
Ditambahkan dia, sedikitnya ada dua warga Bali yang menjadi korban Malaysia Airlines MH17, terdiri dari Ketut Wiartini, warga Banjar Dinas Tukad Ampel, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, dan Wayan Sujana, warga Dusun Banyuwedang, Desa Pejarakan Kecamatan Ggerokgak, Buleleng.
Sementara itu, keluarga Wayan Sujana mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dengan bantuan Pemprov Bali. Bantuan itu akan digunakan untuk upacara pemakaman.
"Wayan adalah tulang punggung keluarga. Kami tidak ada yang akan berangkat ke Belanda untuk tes DNA, pasalnya masih trauma akibat kejadian yang menimpa Wayan. Kami hanya minta abunya saja," ungkapnya.
Bantuan diberikan langsung Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Bantuan itu, diharapkan dapat meringankan beban korban untuk keperluan upacara pengabenan. Sebab biaya untuk pemakaman masyarakat Bali tergolong cukup mahal.
“Kami bersama masyarakat Bali turut berduka cita atas meninggalnya putra-putri Bali yang menjadi korban pesawat milik Malaysia itu. Kami memberikan bantuan ini supaya bisa meringankan beban keluarga,” katanya, di Buleleng, Selasa (22/7/2014).
Ditambahkan dia, sedikitnya ada dua warga Bali yang menjadi korban Malaysia Airlines MH17, terdiri dari Ketut Wiartini, warga Banjar Dinas Tukad Ampel, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, dan Wayan Sujana, warga Dusun Banyuwedang, Desa Pejarakan Kecamatan Ggerokgak, Buleleng.
Sementara itu, keluarga Wayan Sujana mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dengan bantuan Pemprov Bali. Bantuan itu akan digunakan untuk upacara pemakaman.
"Wayan adalah tulang punggung keluarga. Kami tidak ada yang akan berangkat ke Belanda untuk tes DNA, pasalnya masih trauma akibat kejadian yang menimpa Wayan. Kami hanya minta abunya saja," ungkapnya.
(san)