Tabung Gas Meledak, 30 Rumah di Pangkep Terbakar
A
A
A
PANGKEP - Tabung gas milik seorang warga Pulau Sanane, Pangkep, meledak saat ditinggal tarawih. Akibatnya, 30 rumah terbakar.
Warga Pulau Sanane, tepatnya di Desa Mattaro Adae, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang sedang melaksanakan salat tarawih, Senin (21/7/2014) malam, dikejutkan dengan suara ledakan yang diduga berasal dari tabung gas milik salah satu warga. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.30 WITA.
Akibat dari ledakan tabung gas tersebut, sedikitnya 30 rumah milik warga Pulau Sanane ludes dilalap si jago merah. Ledakan tabung gas itu diduga berasal dari rumah Dg Laling. Menurut keterangan Kepala Desa Mattaro Adae Abdul Rahman, istri Dg Laling, Tira (35) saat kejadian sedang memasak. Kemudian, kompor yang sedang menyala itu ditinggalkannya untuk salat tarawih berjemaah di masjid. Hanya berselang sekitar 30 menit, selanjutnya terdengar ledakan.
"Barulah saat ada ledakan, seluruh jemaah di masjid bergegas berhamburan mendatangi sumber ledakan dan terlihat api mulai membakar beberapa rumah yang berada di sekitar rumah Dg Laling," ujarnya kepada Koran SINDO.
Dia menuturkan, kencangnya angin di Pulau Sanane membuat api dengan cepat melahap beberapa rumah yang memang sebagian besar terbuat dari kayu. Padahal, kata Abdul Rahman, warga sudah berusaha memadamkan api dengan cara manual dan bergotong royong memadamkan api dengan menggunakan ember. "Sudah dua jam lebih api berusaha dipadamkan. Hanya saja, warga kesulitan karena memang angin kencang, sehingga warga takut memadamkan api," jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Pulau Pajenekang, yang sengaja datang ke Pulau Sanane, Ome menjelaskan, kobaran api itu terlihat jelas di pulau-pulau terdekat. Hal itu mendorong warga pulau lainnya seperti Pulau Balang, Pulau Pajenekang, Pulau Podang-podang, dan Pulau Wadi datang membantu warga untuk memadamkan api. Sedikitnya, kata dia, ada sekitar 100 kapal dikerahkan untuk membantu memadamkan api. Berdasarkan informasi yang diterima Ome, ada dua orang bocah saat ini dinyatakan hilang.
"Kami semua datang membantu untuk memadamkan api. Akibat kebakaran ini, ada dua bocah yang dilaporkan hilang. Tapi belum diketahui siapa nama-nama bocah itu," ujarnya.
Saat berita ini dibuat, masih terlihat api membakar puing-puing sebagian bangunan. Untuk sementara, korban kebakaran mengungsi di beberapa rumah sanak familinya dan sebagian lagi mengungsi di masjid di pulau itu. "Warga yang menjadi korban kebakaran diungsikan ke masjid, sementara yang memiliki keluarga kemungkinan akan tinggal di rumah keluarganya," pungkasnya.
Warga Pulau Sanane, tepatnya di Desa Mattaro Adae, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang sedang melaksanakan salat tarawih, Senin (21/7/2014) malam, dikejutkan dengan suara ledakan yang diduga berasal dari tabung gas milik salah satu warga. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.30 WITA.
Akibat dari ledakan tabung gas tersebut, sedikitnya 30 rumah milik warga Pulau Sanane ludes dilalap si jago merah. Ledakan tabung gas itu diduga berasal dari rumah Dg Laling. Menurut keterangan Kepala Desa Mattaro Adae Abdul Rahman, istri Dg Laling, Tira (35) saat kejadian sedang memasak. Kemudian, kompor yang sedang menyala itu ditinggalkannya untuk salat tarawih berjemaah di masjid. Hanya berselang sekitar 30 menit, selanjutnya terdengar ledakan.
"Barulah saat ada ledakan, seluruh jemaah di masjid bergegas berhamburan mendatangi sumber ledakan dan terlihat api mulai membakar beberapa rumah yang berada di sekitar rumah Dg Laling," ujarnya kepada Koran SINDO.
Dia menuturkan, kencangnya angin di Pulau Sanane membuat api dengan cepat melahap beberapa rumah yang memang sebagian besar terbuat dari kayu. Padahal, kata Abdul Rahman, warga sudah berusaha memadamkan api dengan cara manual dan bergotong royong memadamkan api dengan menggunakan ember. "Sudah dua jam lebih api berusaha dipadamkan. Hanya saja, warga kesulitan karena memang angin kencang, sehingga warga takut memadamkan api," jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Pulau Pajenekang, yang sengaja datang ke Pulau Sanane, Ome menjelaskan, kobaran api itu terlihat jelas di pulau-pulau terdekat. Hal itu mendorong warga pulau lainnya seperti Pulau Balang, Pulau Pajenekang, Pulau Podang-podang, dan Pulau Wadi datang membantu warga untuk memadamkan api. Sedikitnya, kata dia, ada sekitar 100 kapal dikerahkan untuk membantu memadamkan api. Berdasarkan informasi yang diterima Ome, ada dua orang bocah saat ini dinyatakan hilang.
"Kami semua datang membantu untuk memadamkan api. Akibat kebakaran ini, ada dua bocah yang dilaporkan hilang. Tapi belum diketahui siapa nama-nama bocah itu," ujarnya.
Saat berita ini dibuat, masih terlihat api membakar puing-puing sebagian bangunan. Untuk sementara, korban kebakaran mengungsi di beberapa rumah sanak familinya dan sebagian lagi mengungsi di masjid di pulau itu. "Warga yang menjadi korban kebakaran diungsikan ke masjid, sementara yang memiliki keluarga kemungkinan akan tinggal di rumah keluarganya," pungkasnya.
(zik)