Trabas Palang Pintu, Pengendara Motor Disambar Kereta
A
A
A
SEMARANG - Seorang pengendara motor tewas seketika setelah tertabrak kereta api di pintu perlintasan daerah Madukoro, Krobokan, Semarang, tadi sore. Diduga, korban nekat menerobos palang pintu yang sudah tertutup dan tersambar kereta.
Korban tewas diketahui bernama Halim Probo Lukito (57), warga Semarang Indah. Saat kejadian, Halim mengendarai sepeda motor Shogun Biru bernopol H 2625 MW seorang diri.
Menurut kesaksian petugas jaga palang pintu KA di Krobokan, Mariyanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, dirinya melihat korban nekat menerobos palang pintu yang sudah tertutup dan ada KA Barang melintas dari arah Barat.
"Ini kan double trek, saya sudah memberi tanda dengan peluit, kalau akan datang kereta kedua. Tapi korban tetap nekat menerobos," ujar Mariyanto, kepada wartawan, Jumat (11/7/2014).
Saat korban menerobos itulah, lanjut dia, melintas KA Kamandoko dari arah Timur dengan kecepatan tinggi. Jelas saja, korban yang tidak dapat menghindari tabrakan langsung terhempas sejauh 20 meter.
"Langsung tertabrak dan terpental sejauh 20 meter. Saat itu juga dia sudah dalam kondisi meninggal," imbuhnya.
Mendapati hal tersebut, Mariyanto langsung melapor ke polisi. Petugas kepolisian yang mendapatkan laporan segera datang dan melakukan olah TKP, kemudian membawa jenazah ke kamar mayat RSUP Dr Kariadi.
Saat polisi melakukan oleh TKP, putri korban, Arika datang sambil menangis histeris. Dia belum mengetahui kondisi ayahnya yang sudah tidak bernyawa. Hingga kini, petugas kepolisian masih meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi.
Korban tewas diketahui bernama Halim Probo Lukito (57), warga Semarang Indah. Saat kejadian, Halim mengendarai sepeda motor Shogun Biru bernopol H 2625 MW seorang diri.
Menurut kesaksian petugas jaga palang pintu KA di Krobokan, Mariyanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, dirinya melihat korban nekat menerobos palang pintu yang sudah tertutup dan ada KA Barang melintas dari arah Barat.
"Ini kan double trek, saya sudah memberi tanda dengan peluit, kalau akan datang kereta kedua. Tapi korban tetap nekat menerobos," ujar Mariyanto, kepada wartawan, Jumat (11/7/2014).
Saat korban menerobos itulah, lanjut dia, melintas KA Kamandoko dari arah Timur dengan kecepatan tinggi. Jelas saja, korban yang tidak dapat menghindari tabrakan langsung terhempas sejauh 20 meter.
"Langsung tertabrak dan terpental sejauh 20 meter. Saat itu juga dia sudah dalam kondisi meninggal," imbuhnya.
Mendapati hal tersebut, Mariyanto langsung melapor ke polisi. Petugas kepolisian yang mendapatkan laporan segera datang dan melakukan olah TKP, kemudian membawa jenazah ke kamar mayat RSUP Dr Kariadi.
Saat polisi melakukan oleh TKP, putri korban, Arika datang sambil menangis histeris. Dia belum mengetahui kondisi ayahnya yang sudah tidak bernyawa. Hingga kini, petugas kepolisian masih meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi.
(san)