KAMMI DIY Demo Kutuk Serangan Israel ke Palestina
A
A
A
YOGYAKARTA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar unjuk rasa mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.
Dalam aksinya, Jumat (11/7/2014) di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, para mahasiswa membentangkan poster, bendera, serta spanduk dengan berbagai macam bentuk kecaman terhadap kekejian Israel atas warga Palestina. Mereka menilai Israel telah menyerang secara membabi buta warga sipil yang tidak berdosa, tak terkecuali wanita dan anak-anak.
Koordinator aksi Ardio Sagita menjelaskan, kebusukan dunia barat sudah semakin terlihat jelas dalam peristiwa serangan Israel yang membombardir Palestina secara membabi buta. Menurutnya, ketika puluhan jiwa manusia Palestina melayang, negara-negara seperti AS, Inggris, dan Jerman justru membela Israel dan menyudutkan Palestina sebagai pemicunya.
"Kami mengutuk keras aksi kekejaman Israel atas Palestina yang sudah menewaskan puluhan warga sipil Palestina" tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai otoritas tertinggi internasional tidak bisa bergerak, karena pernyataan dan seruan gencatan senjata hanya pemanis tanpa ada langkah konkret yang dilakukan untuk menyelamatkan jatuhnya korban jiwa lebih banyak.
Mahasiswa juga menilai serangan yang dilakukan Israel adalah bentuk kekejaman dan tindakan busuk yang masuk dalam pelanggaran HAM internasional. "Kami meminta dan mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif di PBB sehingga bisa membantu menyelamatkan kondisi Palestina saat ini," kata Ardio Sagita.
Mereka juga mengumpulkan infak dari para pengguna jalan di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Trikora, Yogyakarta. Dana tersebut nantinya akan langsung diberikan kepada warga Palestina melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina di Jakarta.
Dalam aksinya, Jumat (11/7/2014) di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, para mahasiswa membentangkan poster, bendera, serta spanduk dengan berbagai macam bentuk kecaman terhadap kekejian Israel atas warga Palestina. Mereka menilai Israel telah menyerang secara membabi buta warga sipil yang tidak berdosa, tak terkecuali wanita dan anak-anak.
Koordinator aksi Ardio Sagita menjelaskan, kebusukan dunia barat sudah semakin terlihat jelas dalam peristiwa serangan Israel yang membombardir Palestina secara membabi buta. Menurutnya, ketika puluhan jiwa manusia Palestina melayang, negara-negara seperti AS, Inggris, dan Jerman justru membela Israel dan menyudutkan Palestina sebagai pemicunya.
"Kami mengutuk keras aksi kekejaman Israel atas Palestina yang sudah menewaskan puluhan warga sipil Palestina" tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai otoritas tertinggi internasional tidak bisa bergerak, karena pernyataan dan seruan gencatan senjata hanya pemanis tanpa ada langkah konkret yang dilakukan untuk menyelamatkan jatuhnya korban jiwa lebih banyak.
Mahasiswa juga menilai serangan yang dilakukan Israel adalah bentuk kekejaman dan tindakan busuk yang masuk dalam pelanggaran HAM internasional. "Kami meminta dan mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif di PBB sehingga bisa membantu menyelamatkan kondisi Palestina saat ini," kata Ardio Sagita.
Mereka juga mengumpulkan infak dari para pengguna jalan di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Trikora, Yogyakarta. Dana tersebut nantinya akan langsung diberikan kepada warga Palestina melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina di Jakarta.
(zik)