Melihat Rumah Penduduk Asli Bali di Gianyar

Jum'at, 04 Juli 2014 - 15:39 WIB
Melihat Rumah Penduduk Asli Bali di Gianyar
Melihat Rumah Penduduk Asli Bali di Gianyar
A A A
JIKA anda berwisata ke Bali, jangan lupa datang ke Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Di kawasan ini, anda bisa berkunjung ke rumah tradisional masyarakat Bali yang masih asli. Usianya telah 100 tahun lebih dan dikelola oleh keluarga secara turun temurun.

"Rumah ini warisan turun temurun. Kami keturunan ketiga yang mewarisi rumah ini," ujar keluarga Anak Agung Gede Raka, saat berbincang dengan Sindonews, di rumahnya, Gianyar, Jumat (4/7/2014).

Ditambahkan dia, rumah ini tidak pernah sepi dari kunjungan turis domestik dan mancanegara. Sejak tahun 1990, rumah ini dibuka untuk objek wisata. Para turis yang datang tidak dikenakan tiket masuk, tetapi biasanya para wisatawan memberi uang seikhlasnya. Uang itu yang digunakan untuk perawatan rumah.

"Rata-rata setiap hari terdapat 10 mini bus yang membawa turis berkunjung ke sini. Kami tetap menjalankan aktivitas sehari-hari. Kan sudah ada guidenya yang menjelaskan mengenai bangunan ini dan fungsinya," paparnya.

Sebagai pewaris rumah itu, Agung Raka sangat memperhatikan kebersihan rumah. Apalagi rumah ini di isi oleh enam orang anggota keluarganya. Sepanjang area rumah harus bebas dari sampah plastik. Atap rumah yang terbuat dari alang-alang juga harus diganti secara rutin.

"Rumah ini kan usianya sudah ratusan tahun, makanya harus dipelihara kebersihannya. Apalagi atapnya menggunakan alang-alang yang harus rutin diganti. Tembok juga masih menggunakan tanah cetak," jelas Agung Raka.

Di antara wisatawan yang datang berkunjung ke rumah itu berasal dari Australia. Dia adalah Peter Hay. Kepada wartawan, dia menyampaikan kekagumannya terhadap rumah itu.

"Di sini saya bisa melihat secara langsung kehidupan orang Bali dan rumah tradisionalnya. Rumah ini sangat bagus dan saya sangat menikmati tempat ini. Saya juga melihat kehidupan keluarga di sini," ungkapnya.

Pernyataan turis asing itu tidak terlalu berlebihan. Sebab memang bangunan rumah ini masih sangat asli dan belum tersentuh oleh bangunan modern. Semua detail bangunan masih menggunakan bahan-bahan tradisional.

Memasuki area rumah, wisatawan akan disambut sebuah angkul-angkul (gerbang), kemudian di dalam area rumah terdapat Bale Daje (bangunan bagian utara) yang masih antik dan kuno. Bale Dangin (bangunan bagian timur), Bale Dauh (bangunan bagian barat), dapur di sebelah selatan dan Merajan (pura keluarga) di sebelah timur laut.

Semua bangunan itu masih bisa digunakan dan sangat terawat. Seperti diungkapkan Agung Raka, keluarganya sangat menjaga dan merawat rumah tersebut agar keaslian bangunannya tetap terjaga.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6671 seconds (0.1#10.140)