PDIP Tantang TV One Melapor ke Polisi
A
A
A
YOGYAKARTA - Tim Sukses Pasangan Jokowi-JK sekaligus politikus PDIP DIY Chang Wendryanto tak gentar menghadapi persoalan hukum yang dilakukan oleh pihak Kantor Biro TV One Yogyakarta.
"Silahkan laporkan ke polisi, kita enggak takut kok, itu (mengadu) kan hak mereka, silakan saja," kata Chang, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/7/2014).
Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta itu mengaku tidak ada tindakan anarkis dan pengrusakan yang dilakukan massa relawan Jokowi-JK, di kantor Biro TV One di Perumahan Timoho Regency, tadi malam.
"Tidak ada anarkis, merusak fasilitas milik TV One, paling corat-coret tembok, hanya vandalisme yang masuk tipiring, jadi silakan saja melapor ke polisi," imbuhnya.
Chang justru menilai apa yang disiarkan TV One terhadap capres Jokowi maupun PDI jauh lebih merusak dibanding vandalisme. Tudingan yang tidak berdasar seperti paham idiologi komunis dari PDIP maupun Jokowi tidak benar sama sekali.
"Apa yang disiarkan itu jauh lebih merusak, tudingan itu harus diluruskan, harus diklarifikasi tentang pemberitannya. Kita minta hari ini harus ada penayangan klarifikasi dan permintaan maaf dari redaksi," jelasnya.
"Silahkan laporkan ke polisi, kita enggak takut kok, itu (mengadu) kan hak mereka, silakan saja," kata Chang, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/7/2014).
Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta itu mengaku tidak ada tindakan anarkis dan pengrusakan yang dilakukan massa relawan Jokowi-JK, di kantor Biro TV One di Perumahan Timoho Regency, tadi malam.
"Tidak ada anarkis, merusak fasilitas milik TV One, paling corat-coret tembok, hanya vandalisme yang masuk tipiring, jadi silakan saja melapor ke polisi," imbuhnya.
Chang justru menilai apa yang disiarkan TV One terhadap capres Jokowi maupun PDI jauh lebih merusak dibanding vandalisme. Tudingan yang tidak berdasar seperti paham idiologi komunis dari PDIP maupun Jokowi tidak benar sama sekali.
"Apa yang disiarkan itu jauh lebih merusak, tudingan itu harus diluruskan, harus diklarifikasi tentang pemberitannya. Kita minta hari ini harus ada penayangan klarifikasi dan permintaan maaf dari redaksi," jelasnya.
(san)