Warga Tonton Detik-detik Tenggelamnya Kapal Karam di Gilimanuk
A
A
A
JEMBRANA - Insiden karamnya kapal barang LCT Pancar Indah di sekitar Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, menarik perhatian warga untuk menyaksikan detik-detik tenggelamnya kapal.
Lokasi kapal karam dari daratan sekitar 300 meter, sehingga warga dapat melihat dengan jelas kapal yang karam dan nyaris tenggelam tersebut. Sebagian warga yang datang sengaja untuk mengabadikan kejadian tersebut.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Kawasan Laut Pelabuhan Gilimanuk Kompol Nyoman Wirya Sucipta mengaku, pihaknya tidak bisa menghalangi warga untuk melihat. Namun, hanya mengawasi dan mengamankan keberadaan warga.
"Kami sebatas membantu pengamanan dan proses evakuasi para penumpang, termasuk ABK saat insiden terjadi, pada Rabu 2 Juli 2014, pukul 22.00 Wita. Untuk teknis dan bagaimana evakuasi kapal, sepenuhnya wewenang Syahbandar. Menunggu alat berat dan air surut. Bisa sampai sore sampai malam," katanya, Kamis (3/5/2014).
Dia menambahkan, insiden dua kapal yang kandas dan karam itu, karena penataan penumpang seperti kendaraan yang tidak stabil, sehingga posisi miring sejak berangkat dari Pelabuhan Ketapang. Kondisi itu ditambah dengan cuaca buruk.
Kuatnya arus laut membuat nahkoda tidak mampu mengendalikan kapal ketika terseret arus. Seperti diketahui, kapal LCT Pancar Indah mengangkut sekitar 15 unit kendaraan truk dan 39 orang penumpang, termasuk Anak Buah Kapal (ABK).
Saat ini, kesemuanya sudah dievakuasi dengan selamat oleh Tim SAR Gabungan. Kapal tersebut mengalami karam saat akan bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, pada Rabu 2 Juli 2014 malam.
Lokasi kapal karam dari daratan sekitar 300 meter, sehingga warga dapat melihat dengan jelas kapal yang karam dan nyaris tenggelam tersebut. Sebagian warga yang datang sengaja untuk mengabadikan kejadian tersebut.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Kawasan Laut Pelabuhan Gilimanuk Kompol Nyoman Wirya Sucipta mengaku, pihaknya tidak bisa menghalangi warga untuk melihat. Namun, hanya mengawasi dan mengamankan keberadaan warga.
"Kami sebatas membantu pengamanan dan proses evakuasi para penumpang, termasuk ABK saat insiden terjadi, pada Rabu 2 Juli 2014, pukul 22.00 Wita. Untuk teknis dan bagaimana evakuasi kapal, sepenuhnya wewenang Syahbandar. Menunggu alat berat dan air surut. Bisa sampai sore sampai malam," katanya, Kamis (3/5/2014).
Dia menambahkan, insiden dua kapal yang kandas dan karam itu, karena penataan penumpang seperti kendaraan yang tidak stabil, sehingga posisi miring sejak berangkat dari Pelabuhan Ketapang. Kondisi itu ditambah dengan cuaca buruk.
Kuatnya arus laut membuat nahkoda tidak mampu mengendalikan kapal ketika terseret arus. Seperti diketahui, kapal LCT Pancar Indah mengangkut sekitar 15 unit kendaraan truk dan 39 orang penumpang, termasuk Anak Buah Kapal (ABK).
Saat ini, kesemuanya sudah dievakuasi dengan selamat oleh Tim SAR Gabungan. Kapal tersebut mengalami karam saat akan bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, pada Rabu 2 Juli 2014 malam.
(san)