Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan PAUD Masuk Jurang
A
A
A
BANTUL - Sebuah bus rombongan yang membawa siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) terguling di jurang sedalam 3 meter di jalur Imogiri-Dlingo, pagi ini. Sebelum terguling, bus tersebut mendorong mobil lain yang berada di belakangnya.
Berdasarkan penuturan sopir bis nahas AB 7176 AK tersebut, Sutrisno, pada Kamis pagi (19/6/2014) dia hendak membawa rombongan siswa PAUD Milad Prawirotaman Kota Yogyakarta ke Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo.
Dalam rombongan tersebut, selain menggunakan sebuah bus, sebagian rombongan juga diangkut dengan menggunakan mobil Xenia AB 17799 JB.
Keduanya melaju beriringan melalui jalur Imogiri-Dlingo yang memiliki medan berkelok dan turunan serta tanjakan cukup tajam.
“Sampai di Dusun Kedung Buweng ada tanjakan cukup tinggi,” ungkap warga Pundong ini sesaat setelah kejadian.
Ketika di tempat tersebut, dia hendak mengoper ke gigi satu namun ternyata tidak berhasil melewati tanjakan. Akibat tak kuat menanjak, bus yang didominasi warna cat putih ini berjalan mundur. Ia sudah mencoba melakukan pengeremen namun ternyata gagal.“Sampai di Dusun Kedung Buweng ada tanjakan cukup tinggi,” katanya.
Akibat tak kuat menanjak, bus yang didominasi warna cat putih ini berjalan mundur. Akhirnya bus Puskopkar tersebut terguling di tengah jalan. Murid dan rombongan lain yang berada di dalam bus berteriak. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepala Sekolah Paud Milas Prawirotaman Yogyakarta ,Tami nampak masih shock dengan kejadian yang menimpanya. Minibus bernopol AB 7176 AK yang dia tumpangi tiba-tiba mundur saat berjalan di tanjakan yang berada di Dusun Kedung Buweng jalur Imogiri-Dlingo.
Entah bagaimana kejadiannya, bus yang ia kendarai terasa seperti menabrak kemudian mundur dan langsung oleng ke kiri. Tak hanya itu, bus tersebut langsung terguling. Meski demikian, ia mengakur bersyukur seluruh rombongan hanya mengalami luka-luka. "Tiba-tiba bus itu mundur lalu oleng ke kiri," ujarnya.
Perjalanan melalui jalan Imogiri-Dlingo tersebut memang menjadi satu alternatif karena ia bersama rombongan hendak pergi ke Lahan Pertanian Bumi Langit dalam rangka feel trip bersama murid-muridnya.
Soal bus yang sudah tak laik jalan, Tami mengaku tak tahu soal itu. Pasalnya, yang melakukan koordinasi dengan PO bukan dirinya.
Seorang petugas Unit Lantas Polres Bantul yang tak mau disebut namanya mengatakan, bus yang dikemudikan oleh Sutrisno tersebut tidak sampai menabrak mobil Xenia yang ada di belakangnya. Namun pengemudi Xenia, Maryatno (51) warga Ngloron RT 1, Panjangrejo, Pundong, Bantul yang menyetir mobil tersebut panik sehingga mencoba mundur.
"Saat mundur itulah, mobil tersebut hampir saja masuk ke jurang. Beruntung mengenai ranting sehingga tidak jatuh ke dasarnya. Kalau busnya tidak sampai masuk jurang," kata petugas tersebut.
Petugas Polres Bantul Iptu Amir Mahmud mengungkapkan, pihaknya masih akan terus melakukan penyelidikan terutama terkait dengan kondisi bus apakah masih laik jalan atau tidak.
Untuk sementara diketahui pengemudi bus malang tersebut diketahui belum mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Kalau lokasinya memang tergolong rawan kecelakaan. Beberapa waktu lalu juga ada pramuka dari SMK Pajangan terperosok karena tak kuat menanjak,” tuturnya.
Berdasarkan penuturan sopir bis nahas AB 7176 AK tersebut, Sutrisno, pada Kamis pagi (19/6/2014) dia hendak membawa rombongan siswa PAUD Milad Prawirotaman Kota Yogyakarta ke Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo.
Dalam rombongan tersebut, selain menggunakan sebuah bus, sebagian rombongan juga diangkut dengan menggunakan mobil Xenia AB 17799 JB.
Keduanya melaju beriringan melalui jalur Imogiri-Dlingo yang memiliki medan berkelok dan turunan serta tanjakan cukup tajam.
“Sampai di Dusun Kedung Buweng ada tanjakan cukup tinggi,” ungkap warga Pundong ini sesaat setelah kejadian.
Ketika di tempat tersebut, dia hendak mengoper ke gigi satu namun ternyata tidak berhasil melewati tanjakan. Akibat tak kuat menanjak, bus yang didominasi warna cat putih ini berjalan mundur. Ia sudah mencoba melakukan pengeremen namun ternyata gagal.“Sampai di Dusun Kedung Buweng ada tanjakan cukup tinggi,” katanya.
Akibat tak kuat menanjak, bus yang didominasi warna cat putih ini berjalan mundur. Akhirnya bus Puskopkar tersebut terguling di tengah jalan. Murid dan rombongan lain yang berada di dalam bus berteriak. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepala Sekolah Paud Milas Prawirotaman Yogyakarta ,Tami nampak masih shock dengan kejadian yang menimpanya. Minibus bernopol AB 7176 AK yang dia tumpangi tiba-tiba mundur saat berjalan di tanjakan yang berada di Dusun Kedung Buweng jalur Imogiri-Dlingo.
Entah bagaimana kejadiannya, bus yang ia kendarai terasa seperti menabrak kemudian mundur dan langsung oleng ke kiri. Tak hanya itu, bus tersebut langsung terguling. Meski demikian, ia mengakur bersyukur seluruh rombongan hanya mengalami luka-luka. "Tiba-tiba bus itu mundur lalu oleng ke kiri," ujarnya.
Perjalanan melalui jalan Imogiri-Dlingo tersebut memang menjadi satu alternatif karena ia bersama rombongan hendak pergi ke Lahan Pertanian Bumi Langit dalam rangka feel trip bersama murid-muridnya.
Soal bus yang sudah tak laik jalan, Tami mengaku tak tahu soal itu. Pasalnya, yang melakukan koordinasi dengan PO bukan dirinya.
Seorang petugas Unit Lantas Polres Bantul yang tak mau disebut namanya mengatakan, bus yang dikemudikan oleh Sutrisno tersebut tidak sampai menabrak mobil Xenia yang ada di belakangnya. Namun pengemudi Xenia, Maryatno (51) warga Ngloron RT 1, Panjangrejo, Pundong, Bantul yang menyetir mobil tersebut panik sehingga mencoba mundur.
"Saat mundur itulah, mobil tersebut hampir saja masuk ke jurang. Beruntung mengenai ranting sehingga tidak jatuh ke dasarnya. Kalau busnya tidak sampai masuk jurang," kata petugas tersebut.
Petugas Polres Bantul Iptu Amir Mahmud mengungkapkan, pihaknya masih akan terus melakukan penyelidikan terutama terkait dengan kondisi bus apakah masih laik jalan atau tidak.
Untuk sementara diketahui pengemudi bus malang tersebut diketahui belum mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Kalau lokasinya memang tergolong rawan kecelakaan. Beberapa waktu lalu juga ada pramuka dari SMK Pajangan terperosok karena tak kuat menanjak,” tuturnya.
(sms)