Gagal Jadi Polwan, Gadis Banyumas Ini Sukses Jadi Model
A
A
A
SEMARANG - Sejak belia, Mala Kansha (22), bercita-cita menjadi seorang model. Bahkan, setelah lulus SMA, dia memiliki keinginan untuk benar-benar terjun ke dunia modeling profesional. Namun, dia harus menunda impiannya karena orangtua menginginkannya menjadi Polisi Wanita (Polwan) atau masuk Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Demi cintanya kepada kedua orangtua, gadis kelahiran Banyumas, 4 Juli 1991 ini menuruti keinginan orangtuanya. Namun, nampaknya takdir berkata lain. Meski sudah berusaha masuk Polwan dan Kowad, Mala selalu gagal. "Aku sudah mencoba yang terbaik untuk orangtua, tapi sayang gagal," katanya, Senin (16/6/2014).
Setelah gagal menjadi Polwan, dirinya pelan-pelan kembali menekuni dunia modeling, sembari mengenyam pendidikan di Universitas Semarang (USM). Dari situlah kemudian, pelan-pelan Mala membuktikan pada orangtuanya bahwa dunia modeling tidak melulu dipandang negatif. Buktinya, dia bisa mendapatkan sesuatu dari profesi yang dia impikan tersebut. "Pelan-pelan akhirnya dapat job pemotretan. Nah, waktu itu aku dapat job event pemotretan sebuah produk di Singapura," kenangnya.
Semenjak itu, kedua orangtuanya pun mulai memberikan restu kepada Mala untuk terus menekuni dunia modeling. Hal itu membuatnya semakin melebarkan sayap di Jakarta. Bahkan, sejak 2013, dia mulai tinggal di Jakarta. "Sesekali pulang ke Semarang untuk menyelesaikan kuliah dan kalau ada job pemotretan di Semarang. Begitu terus sampai lulus sarjana," ujar Finalis Super Model Indonesia tahun 2013 ini.
Kini, setelah mantap di dunia modeling, Mala ingin mencoba hal baru yakni menjadi host atau presenter televisi khusus untuk acara petualangan. "Saya suka berpetualang, jadi pengen banget ngehost acara petualangan," ucapnya.
Demi cintanya kepada kedua orangtua, gadis kelahiran Banyumas, 4 Juli 1991 ini menuruti keinginan orangtuanya. Namun, nampaknya takdir berkata lain. Meski sudah berusaha masuk Polwan dan Kowad, Mala selalu gagal. "Aku sudah mencoba yang terbaik untuk orangtua, tapi sayang gagal," katanya, Senin (16/6/2014).
Setelah gagal menjadi Polwan, dirinya pelan-pelan kembali menekuni dunia modeling, sembari mengenyam pendidikan di Universitas Semarang (USM). Dari situlah kemudian, pelan-pelan Mala membuktikan pada orangtuanya bahwa dunia modeling tidak melulu dipandang negatif. Buktinya, dia bisa mendapatkan sesuatu dari profesi yang dia impikan tersebut. "Pelan-pelan akhirnya dapat job pemotretan. Nah, waktu itu aku dapat job event pemotretan sebuah produk di Singapura," kenangnya.
Semenjak itu, kedua orangtuanya pun mulai memberikan restu kepada Mala untuk terus menekuni dunia modeling. Hal itu membuatnya semakin melebarkan sayap di Jakarta. Bahkan, sejak 2013, dia mulai tinggal di Jakarta. "Sesekali pulang ke Semarang untuk menyelesaikan kuliah dan kalau ada job pemotretan di Semarang. Begitu terus sampai lulus sarjana," ujar Finalis Super Model Indonesia tahun 2013 ini.
Kini, setelah mantap di dunia modeling, Mala ingin mencoba hal baru yakni menjadi host atau presenter televisi khusus untuk acara petualangan. "Saya suka berpetualang, jadi pengen banget ngehost acara petualangan," ucapnya.
(zik)