Pangdam dan Kapolda Jamin Keamanan Pelaksanaan Kongres KNPI XIV
A
A
A
JAYAPURA - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Tito Karnavian menjamin pelaksanaan Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) XIV pada Oktober 2014 di Kota Jayapura akan berlangsung aman dan kondusif.
Sehingga diharapkan acara para pemuda dari seluruh Indonesia tersebut akan sukses diselenggarakan di Bumi Cenderawasih ini.
"Ya sangat mungkin Kongres KNPI XIV dilakukan disini (Papua) karena situasi keamanan di Jayapura sangat kondusif. Jika orang menilai ada penembakan beberapa waktu lalu, itu jauh di pegunungan. Mereka itu (para penembak) sipatnya hanya personal dan hit and run jauh di pedalaman. Kalau di Kota Jayapura, TNI berani jamin aman dan terkendali, " ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada Sindonews, Minggu (15/6/2014).
Saat ini menurut mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AD ini, jajaran Kodam XVII/Cenderawasih senantiasa berusaha terus untuk melakukan pendekatan secara sosial ke masyarakat Papua sehingga mereka ikut bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungannya sendiri.
Selain itu, mantan Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat ini menegaskan, fungsi pembinaan teritorial di Kodam XVII oleh Babinsa dan Danramil juga tetap dikembangkan.
"Tentunya jika mereka dekat dengan masyarakat, kalau melihat ada kejadian atau pihak-pihak yang mencurigakan, akan langsung melapor kepada aparat keamanan, " tukas pria kelahiran Gunungsitoli, Nias ini.
Pangdam juga menuturkan, pihaknya juga akan mensosialisasikan kepada warga betapa pentingnya event setingkat nasional ini diselenggarakan di Bumi Cenderawasih mengingat banyak sekali multiflier efek yang nantinya akan menguntungkan bagi masyarakat Papua itu sendiri.
Hal senada juga diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian. Mantan Kadensus 88 Antiteror Mabes Polri ini menjamin sepenuhnya situasi Kota Jayapura kondusif dan siap untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Kongres KNPI XIV pada Oktober 2014 mendatang.
Menurut Tito, Kota Jayapura sudah sering kali kedatangan tamu beberapa pejabat penting diantaranya Wapres Boediono, bahkan Capres Jokowi juga berkampanye di kota ini beberapa hari lalu.
Selain itu Kota Jayapura juga sukses menyelenggarakan beberapa even berskala nasional seperti Raimuna tingkat Nasional.
"Jadi saya kira tidak ada masalah jika Kongres KNPI XIV akan diselenggarakan di Kota Jayapura. Karena saat ini situasinya aman dan kondusif," timpal Pria kelahiran Palembang ini.
Menurut Kapolda, kasus penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu itu tidak menggambarkan situasi Papua secara keseluruhan.
"Jadi seperti di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Surabaya jika ada penembakan, atau gangguan kamtibmas lainnya itu hanya situasi kriminal biasa, " tandas Tito.
Sementara menurut Ketua DPP KNPI Korwil Papua Arnold Udam, selama ini kesulitan yang dihadapi untuk meyakinkan forum di KNPI dalam menentukan tempat kongres di Papua adalah adanya stigmatisasi bahwa Bumi Cenderawasih yang dikenal dengan mutiara hitam itu tidak aman.
Jika ada konflik selalu dikaitkan dengan perang antar suku atau adanya penembakan. Stigmatisasi ini sudah berlangsung lama. Padahal konflik yang terjadi tidak berbeda seperti yang terjadi di daerah lain.
Karena itu anak muda asal Papua ini berharap image kalau Bumi Cenderawasih ini tidak aman, harus dihilangkan.
Sehingga diharapkan acara para pemuda dari seluruh Indonesia tersebut akan sukses diselenggarakan di Bumi Cenderawasih ini.
"Ya sangat mungkin Kongres KNPI XIV dilakukan disini (Papua) karena situasi keamanan di Jayapura sangat kondusif. Jika orang menilai ada penembakan beberapa waktu lalu, itu jauh di pegunungan. Mereka itu (para penembak) sipatnya hanya personal dan hit and run jauh di pedalaman. Kalau di Kota Jayapura, TNI berani jamin aman dan terkendali, " ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada Sindonews, Minggu (15/6/2014).
Saat ini menurut mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AD ini, jajaran Kodam XVII/Cenderawasih senantiasa berusaha terus untuk melakukan pendekatan secara sosial ke masyarakat Papua sehingga mereka ikut bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungannya sendiri.
Selain itu, mantan Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat ini menegaskan, fungsi pembinaan teritorial di Kodam XVII oleh Babinsa dan Danramil juga tetap dikembangkan.
"Tentunya jika mereka dekat dengan masyarakat, kalau melihat ada kejadian atau pihak-pihak yang mencurigakan, akan langsung melapor kepada aparat keamanan, " tukas pria kelahiran Gunungsitoli, Nias ini.
Pangdam juga menuturkan, pihaknya juga akan mensosialisasikan kepada warga betapa pentingnya event setingkat nasional ini diselenggarakan di Bumi Cenderawasih mengingat banyak sekali multiflier efek yang nantinya akan menguntungkan bagi masyarakat Papua itu sendiri.
Hal senada juga diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian. Mantan Kadensus 88 Antiteror Mabes Polri ini menjamin sepenuhnya situasi Kota Jayapura kondusif dan siap untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Kongres KNPI XIV pada Oktober 2014 mendatang.
Menurut Tito, Kota Jayapura sudah sering kali kedatangan tamu beberapa pejabat penting diantaranya Wapres Boediono, bahkan Capres Jokowi juga berkampanye di kota ini beberapa hari lalu.
Selain itu Kota Jayapura juga sukses menyelenggarakan beberapa even berskala nasional seperti Raimuna tingkat Nasional.
"Jadi saya kira tidak ada masalah jika Kongres KNPI XIV akan diselenggarakan di Kota Jayapura. Karena saat ini situasinya aman dan kondusif," timpal Pria kelahiran Palembang ini.
Menurut Kapolda, kasus penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu itu tidak menggambarkan situasi Papua secara keseluruhan.
"Jadi seperti di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Surabaya jika ada penembakan, atau gangguan kamtibmas lainnya itu hanya situasi kriminal biasa, " tandas Tito.
Sementara menurut Ketua DPP KNPI Korwil Papua Arnold Udam, selama ini kesulitan yang dihadapi untuk meyakinkan forum di KNPI dalam menentukan tempat kongres di Papua adalah adanya stigmatisasi bahwa Bumi Cenderawasih yang dikenal dengan mutiara hitam itu tidak aman.
Jika ada konflik selalu dikaitkan dengan perang antar suku atau adanya penembakan. Stigmatisasi ini sudah berlangsung lama. Padahal konflik yang terjadi tidak berbeda seperti yang terjadi di daerah lain.
Karena itu anak muda asal Papua ini berharap image kalau Bumi Cenderawasih ini tidak aman, harus dihilangkan.
(sms)