Bentrok Antar Suku di Papua Tewaskan 20 Orang
A
A
A
TIMIKA - Ratusan warga dari dua kampung, di Kampung Timika, Gunung Distrik Kuala Kencana, sore tadi kembali terlibat bentrok. Padahal, kedua pihak sebelumnya sepakat akan berdamai dan melakukan seremoni patah panah.
Sebelum terlibat bentrok, situasi warga yang bertikai di kawasan Jayanti, sudah mualai kondusif, di mana dalam lima bulan terakhir kedua kelompok ini terlibat aksi sengketa lahan.
Namun entah mengapa, tiba-tiba sore tadi kedua kelompok kembali bertikai dan terlibat aksi saling serang. Sementara pihak kepolisian bersama Brimob disiagakan di perbatasan kampung langsung membuat blokade di perbatasan kedua kampung.
Kendati begitu, warga tetap melakukan aksi saling serang. Untuk menghentikan aksi warga kedua kelompok itu, pihak kepolsian terpaksa menghalau kedua kelompok dengan menyemprotkan air dari water canon.
Meski telah dihadang dengan menggunakan water canon, kedua kelompok warga itu tetap memaksakan diri untuk terlibat aksi saling serang. Dari catatan kepolisian, aksi saling serang mengakibatkan beberapa warga dari kedua kampung terluka.
Pertikaian antar kedua kampung yang didominasi suku Dani dan Mony ini, sudah berlangsung enam bulan, dengan korban tewas sudah mencapai 20 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Sebelum status tanah itu ditetapkan, maka aksi saling serang di antara kedua kelompok ini akan kembali pecah secara tiba-tiba. Sehingga kondisi tersebut semakin sulit untuk diredam.
Sebelum terlibat bentrok, situasi warga yang bertikai di kawasan Jayanti, sudah mualai kondusif, di mana dalam lima bulan terakhir kedua kelompok ini terlibat aksi sengketa lahan.
Namun entah mengapa, tiba-tiba sore tadi kedua kelompok kembali bertikai dan terlibat aksi saling serang. Sementara pihak kepolisian bersama Brimob disiagakan di perbatasan kampung langsung membuat blokade di perbatasan kedua kampung.
Kendati begitu, warga tetap melakukan aksi saling serang. Untuk menghentikan aksi warga kedua kelompok itu, pihak kepolsian terpaksa menghalau kedua kelompok dengan menyemprotkan air dari water canon.
Meski telah dihadang dengan menggunakan water canon, kedua kelompok warga itu tetap memaksakan diri untuk terlibat aksi saling serang. Dari catatan kepolisian, aksi saling serang mengakibatkan beberapa warga dari kedua kampung terluka.
Pertikaian antar kedua kampung yang didominasi suku Dani dan Mony ini, sudah berlangsung enam bulan, dengan korban tewas sudah mencapai 20 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Sebelum status tanah itu ditetapkan, maka aksi saling serang di antara kedua kelompok ini akan kembali pecah secara tiba-tiba. Sehingga kondisi tersebut semakin sulit untuk diredam.
(san)