Mbah Idris Berwasiat Kiai NU Harus Bersatu
A
A
A
KEDIRI - Selain sebagai ulama besar, selama hidupnya Mbah Idris dikenal dekat dengan dunia politik. Sejumlah tokoh politik dari partai Islam maupun partai nasionalis selalu menjalin komunikasi dengannya.
Sebut saja Gus Dur, Muhaimin Iskandar, Suryadharma Ali, Mahfud MD, Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh NU lainnya.
Sementara di level regional ada Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gus Ipul yang rutin bertatap muka.
Tidak heran, dalam setiap momentum politik, baik itu pilkada, pilgub, pileg, maupun pilpres, tausiahnya selalu ditunggu oleh umat, khususnya kaum nahdliyin.
Menurut Kafabihi, sebelum meninggal dunia, Mbah Idris berpesan agar para kiai dan pondok pesantren untuk bersatu.
Mbah Idris berharap tidak ada perpecahan pendapat atau dukungan diantara kiai NU. "Dalam pesannya yang kami terjemahkan sebagai wasiat, Kiai Idris berharap para kiai untuk terus bersatu. Terutama menghadapi tahun politik ini, " tuturnya.
Seperti diketahui, peristiwa yang terdekat, Mbah Idris terlibat aktif di dalam dalam deklarasi forum Kiai Pantura Mataraman.
Di depan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, para kiai ini menyatakan sikap mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Bersama pengasuh Lirboyo yang lain, Mbah Idris juga menandatangani semacam maklumat yang ditujukan kepada alumni santri Lirboyo untuk memilih Prabowo-Hatta.
Mbah Idris, kata Kafabihi, juga berpesan agar keluarga di pesantren (Lirboyo) untuk selalu bersatu. Tidak terpecah, apalagi saling bermusuhan.
"Beliau juga berpesan agar pondok selalu peduli dengan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, " paparnya.
Di mata Kafabihi, Mbah Idris merupakan sosok yang bijaksana. Sebagai besan, dia melihat figur Mbah Idris yang selalu mengedepankan musyawarah.
Terkait siapa yang akan menjadi pengganti Mbah Idris di dalam kepengurusan ponpes, menurut Kafabihi belum menjadi rapat keluarga. "Beliau ini bisa menjadi sesepuh yang tidak segan selalu mengalah, " pungkasnya.
Sementara selain Bupati Kediri Haryanti Soetrisno, Kapolres Kota Kediri, Dandim Kediri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf juga terlihat di rumah duka.
Informasinya Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj malam ini juga akan bertakziah. Dalam sambutannya, atas nama Pemrov Jatim, Soekarwo dan Gus Ipul menyatakan berbela sungkawa.
"Kita telah kehilangan seorang guru dan ulama besar, " ujar Soekarwo.
Almarhum, kata Gus Ipul tidak pernah lelah turut memberikan masukan atas permasalahan yang terjadi di Jawa Timur.
"Beliau ini kiai yang sederhana, tulus dan ikhlas. Kami semua telah merasa kehilangan, " tuturnya.
Sementara dari pantauan lapangan, jumlah pelayat terus berdatangan. Begitu juga dengan deretan karangan bunga duka cita terus bertambah.
Diantara karangan bunga tersebut, terlihat juga ucapan bela sungkawa dari Pasangan Capres Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.
Sebut saja Gus Dur, Muhaimin Iskandar, Suryadharma Ali, Mahfud MD, Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh NU lainnya.
Sementara di level regional ada Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gus Ipul yang rutin bertatap muka.
Tidak heran, dalam setiap momentum politik, baik itu pilkada, pilgub, pileg, maupun pilpres, tausiahnya selalu ditunggu oleh umat, khususnya kaum nahdliyin.
Menurut Kafabihi, sebelum meninggal dunia, Mbah Idris berpesan agar para kiai dan pondok pesantren untuk bersatu.
Mbah Idris berharap tidak ada perpecahan pendapat atau dukungan diantara kiai NU. "Dalam pesannya yang kami terjemahkan sebagai wasiat, Kiai Idris berharap para kiai untuk terus bersatu. Terutama menghadapi tahun politik ini, " tuturnya.
Seperti diketahui, peristiwa yang terdekat, Mbah Idris terlibat aktif di dalam dalam deklarasi forum Kiai Pantura Mataraman.
Di depan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, para kiai ini menyatakan sikap mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Bersama pengasuh Lirboyo yang lain, Mbah Idris juga menandatangani semacam maklumat yang ditujukan kepada alumni santri Lirboyo untuk memilih Prabowo-Hatta.
Mbah Idris, kata Kafabihi, juga berpesan agar keluarga di pesantren (Lirboyo) untuk selalu bersatu. Tidak terpecah, apalagi saling bermusuhan.
"Beliau juga berpesan agar pondok selalu peduli dengan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, " paparnya.
Di mata Kafabihi, Mbah Idris merupakan sosok yang bijaksana. Sebagai besan, dia melihat figur Mbah Idris yang selalu mengedepankan musyawarah.
Terkait siapa yang akan menjadi pengganti Mbah Idris di dalam kepengurusan ponpes, menurut Kafabihi belum menjadi rapat keluarga. "Beliau ini bisa menjadi sesepuh yang tidak segan selalu mengalah, " pungkasnya.
Sementara selain Bupati Kediri Haryanti Soetrisno, Kapolres Kota Kediri, Dandim Kediri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf juga terlihat di rumah duka.
Informasinya Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj malam ini juga akan bertakziah. Dalam sambutannya, atas nama Pemrov Jatim, Soekarwo dan Gus Ipul menyatakan berbela sungkawa.
"Kita telah kehilangan seorang guru dan ulama besar, " ujar Soekarwo.
Almarhum, kata Gus Ipul tidak pernah lelah turut memberikan masukan atas permasalahan yang terjadi di Jawa Timur.
"Beliau ini kiai yang sederhana, tulus dan ikhlas. Kami semua telah merasa kehilangan, " tuturnya.
Sementara dari pantauan lapangan, jumlah pelayat terus berdatangan. Begitu juga dengan deretan karangan bunga duka cita terus bertambah.
Diantara karangan bunga tersebut, terlihat juga ucapan bela sungkawa dari Pasangan Capres Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.
(sms)