Aksi Kejahatan Jalanan Semakin Meresahkan

Minggu, 08 Juni 2014 - 19:00 WIB
Aksi Kejahatan Jalanan Semakin Meresahkan
Aksi Kejahatan Jalanan Semakin Meresahkan
A A A
SEMARANG - Aksi kriminalitas di jalanan Kota Semarang semakin meresahkan saja. Para pelaku kini semakin gencar melakukan aksinya itu.

Terbukti, dalam satu malam terdapat dua orang yang menjadi korban para pelaku jalanan itu. Mereka adalah Wahyu Budi Aji (19), warga Sendangguwo Kecamatan Tembalang dan Siti Nurhada (32), warga Jatinegara Jakarta Timur.

Wahyu menjadi korban penjambretan saat melintas di Jl Sisingamangaraja, tepatnya di dekat Kantor Pos Sisingamangaraja Kota Semarang pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Saat hendak pulang ke rumah, ia dipepet dua orang pelaku kejahatan yang mengancam menggunakan parang untuk meminta sepeda motornya.

"Saat itu saya sedang perjalanan pulang. Tiba-tiba di Jalan Sisingamangaraja ada dua orang yang menggunakan sepeda motor Suzuki Nex warna biru dan memepet saya. Akhirnya sepeda motor kami serempetan," ujarnya.

Setelah itu, Wahyu berhenti. Kedua orang itu langsung mendatanginya untuk meminta SIM dan STNK miliknya. "Karena merasa tidak bersalah, saya ngotot tidak memberikan. Tiba-tiba salah satu orang itu mengeluarkan parang dari balik jaketnya dan menodong saya," imbuhnya.

Merasa akan menjadi korban, Wahyu berusaha mengelak dan melarikan diri. Namun sayang, pelaku berhasil membacok punggung kirinya hingga ia terjatuh. "Setelah itu saya dipukuli oleh kedua orang itu menggunakan tongkat kayu. Setelah itu, mereka mengambil dompet, handphone, dan motor saya dan dibawa kabur," paparnya.

Hampir bersamaan, kasus tersebut juga dialami Siti Nurhada. Siti yang sedang mengambil uang di ATM Jalan Pandanaran, ditodong celurit oleh dua orang tak dikenal. Akibatnya, berbagai barang berharga miliknya seperti kalung emas empat gram, tas hitam berisi dompet, kartu ATM, Iphone S4, Blackberry, uang tunai Rp1 juta, jam tangan Casio, dan beberapa potong pakaian langsung diminta oleh kedua pelaku.

"Saya tidak dapat berbuat apa-apa, karena kedua pelaku menodongkan celurit kepada saya. Setelah mereka kabur, saya kemudian meminta tolong kepada pengendara yang melintas. Ada yang berusaha mengejar para pelaku, tapi mereka kehilangan jejak di daerah makam Bergota," imbuhnya.

Wahyu dan Siti kemudian mendatangi Mapolrestabes Semarang guna melaporkan kejadian itu. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3292 seconds (0.1#10.140)